Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Pilkada Jakarta

Janda Kaya Nikahi Pemuda Kere Dan Seret Nabi Muhammad SAW, Suswono Bikin Murka Ormas Islam

RN/NS | Selasa, 29 Oktober 2024
Janda Kaya Nikahi Pemuda Kere Dan Seret Nabi Muhammad SAW, Suswono Bikin Murka Ormas Islam
Suswono.
-

RN - Mulutmu adalah harimau-mu benar juga. Kini kader PKS, Suswono yang berpasangan dengan Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jakarta viral. 

Ucapan Suswono soal janda kaya baiknya nikahi pria kere pengangguran seperti layaknya Khadijah ke Nabi Muhammad SAW menuai protes di mena-mana. Beberapa ormas Islam mengancam melaporkan Suswono ke polisi.

Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI mengutuk keras statement Suswono tersebut.

BERITA TERKAIT :
Golput Jakarta 43 Persen, Luapan Emosi Rakyat Ke PKS?
Janda Penyebab RIDO Ambruk Dilibas Pramono, Pilkada DKI Satu Putaran? 

Sekretaris PW GP Ansor DKI, Sulton mengatakan, ia melihat pernyataan tersebut sangat menyakitkan ummat islam yang sangat menghormati Nabi Muhammad SAW.

“Yang paling fatal, Nabi Muhammad jelas bukan pria miskin dan pengangguran seperti analogi yang disampaikan Suswono,” kata Sulton dalam keterangannya, Senin (28/10).

Oleh sebab itu, kata Sulton, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI akan melaporkan Suswono ke pihak kepolisin perihal pernyataan tersebut.

“Kami mengutuk keras pernyataan tersebut dan akan berencana melaporkan hal ini ke pihak berwajib,” ungkap Sulton.

Sulton melihat persoalan kontestasi Pilkada jangan menjadi alasan untuk bisa merendahkan junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

“Sangat tidak etis dan tidak layak pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Suswono, apalagi hanya untuk candaan ke publik ketika kampanye,” tutur dia.

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1, Suswono menyebut bahwa pernikahan antara janda kaya dan pemuda pengangguran bisa meningkatkan kesejahteraan.

“Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. ‘Pak ada kartu janda enggak?” kata Suswono saat acara deklarasi dukungan dari Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).

“Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur,” ujarnya sebagaimana khodijah menikahi Nabi Muhammad SAW.

Bukan hanya GP Anshor, Muhammadiyah juga mengecam ucapan Suswono. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DKI Jakarta, Ronaldo Zulfikar mengecam pernyataan Suswono tersebut. 

Menurut dia, tak pantas seorang pejabat dan bahkan seorang calon kepala daerah berbicara sembarangan.

“Pejabat kok cara bercandanya seksis, nggak pantas. Kalau dari awal sudah melontarkan candaan yang meremehkan, bagaimana masyarakat bisa yakin mereka akan membawa perubahan yang beradab dan menghormati semua pihak?” ucap Ronaldo Zulfikar, Minggu (27/10).

Setelah ramai dan viral, Suswono barulah minta maaf. "Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan tulus saya menyatakan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan yang saya sampaikan dalam forum tersebut. Astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim," ujar Suswono lewat video di akun media sosialnya @pak_suswono yang dilihat detikcom, Senin (28/10/2024).

Suswono mengungkapkan jika dirinya sangat mencintai Rasulullah, dan mengaku tidak pernah terbersit dalam benaknya untuk menyampaikan satu pernyataan yang mendiskreditkan Rasulullah SAW.

"Sekali lagi itu adalah keteledoran yang sudah tidak sepatutnya saya sampaikan seharusnya dalam forum tersebut. Oleh karena itu, sekali lagi dengan tulus saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan tersebut," ucap dia.

Bagi Suswono, perisitwa itu menjadi pelajaran untuk berhati-hati saat berkomunikasi di hadapan publik. Dia berjanji menjadikan hal ini sebuH pembelajaran.

"Sebagai manusia saya pasti punya kesalahan dan saya juga siap untuk menerima kritikan-kritikan yang disampaikan oleh siapapun dengan senang hati, saya menerimanya. Dan harapan saya tentu mari kita bersama-sama untuk terus memperhatikan kaum duafa untuk mensejahterakan mereka," ungkapnya.

"Kami yakin dengan nasihat para ulama, para habaib para kiai dan juga para ustadz. Mudah-mudahan kita bisa bersinergi untuk membangun Jakarta yang lebih baik," katanya.