RN - Sinyal kalau PKS mulai ditinggal kader dan pemilihnya sudah terasa. Di Jawa Barat, duet Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie mampu bersaing.
Ahmad Syaikhu yang juga Presiden PKS hanya 11,8 persen dan kalah dengan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (65,9 persen). Sinyal Syaikhu bakal keok di Pilkada Jawa Barat harus menjadi perhatian serius.
Sebab, bisa saja ada gerakan kecewa dari kader dengan menghukum jago-jago PKS yang maju di Pilkada 2024. "Ridwan Kamil harus waspada. Sinyal elektabilias Syaikhu rendah jangan dianggap remeh," ungkap pengamat politik Adib Miftahul, Kamis (26/9).
BERITA TERKAIT :Adib menyatakan, RK atau Ridwan Kamil menjadi ancaman karena berduet dengan kader PKS, Suswono. "Apalagi ada gerakan coblos tiga calon. Dan rata-rata gerakan coblos tiga calon adalah simaptisan PKS yang loyal terhadap Anies Baswedan," bebernya.
Diketahui, Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda menjelaskan elektabilitas pasangan Dedi-Erwan memperoleh 65,9 persen. Disusul pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 11,8 persen di tempat kedua.
Kemudian pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina berada di posisi ketiga dengan 5,2 persen dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,9 persen. Sementara belum menentukan pilihan sebesar 14,2 persen persen.
"Jaraknya relatif cukup banyak. Ini kalau Pilkadanya kurang dari 1 minggu, ini sudah diprediksi pemenangnya pilkada," kata Hanta dalam konferensi persnya.
Sementara itu Dedi Mulyadi-Erwan juga unggul di semua basis aglomerasi kultural di Jawa Barat, yakni Megapolitan, Pantura, Bandung Raya, Priangan Timur dan Priangan Barat.
Wilayah Megapolitan terdiri dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Depok. Sementara Pantura terdiri dari Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta dan Subang.
Sementara Bandung Raya meliputi Bandung Bandung Barat, Kota Cimahi dan Sumedang. Lalu Priangan Timur terdiri dari Ciamis, Garut, Pangandaran, Tasikmalaya, Banjar. Priangan Barat meliputi Cianjur dan Sukabumi.
"Dedi Mulyadi unggul du kawasan Megapolitan dengan 55,3 persen. Namun Syaikhu-Ilham berada di posisi kedua dengan 28,3 persen. Wilayah ini basisnya mesin PKS," kata Hanta.
Pilkada Jabar 2024 diikuti empat pasangan calon. Mereka yakni Acep-Gita yang dicalonkan oleh PKB; Syaikhu-Ilham dicalonkan oleh PKS, NasDem, dan PBB. Lalu Jeje-Ronal dicalonkan oleh PDI-Perjuangan
Sementara Dedi-Erwan dicalonkan oleh koalisi gemuk 13 partai, yaitu Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, Hanura, Gelora, Garuda, PBB, PKN, Partai Ummat dan Partai Buruh.
Survei Poltracking ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jabar. Pelaksanaan survei pada 8-14 September dengan wawancara tatap muka menggunakan metode multistage rondom sampling.
Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul jauh dari tiga pasangan lainnya pada Pilkada Jabar 2024.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jabar. Pelaksanaan survei pada 2-8 September dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam simulasi empat pasangan calon, Dedi Mulyadi-Erwan memperoleh 77,81 persen.
Disusul pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 10,98 persen. Kemudian pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja masing-masing 2,24 persen.
Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 6,73 persen.
Sementara itu dalam simulasi top of mind, Dedi Mulyadi juga unggul jauh dari nama-nama kandidat lainnya. Politikus Gerindra ini mendapat 40,7 persen.
Posisi kedua ada politikus Golkar Ridwan Kamil dengan 2,4 persen. RK tak maju pada Pilgub Jabar. Ia kini diusung Gerindra Cs sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Posisi ketiga ada Ahmad Syaikhu 2,2 persen; Ilham Habibie 0,9 persen; Acep Adang dan Jeje masing-masing 0,8 persen. Kemudian Anies Baswedan dan Ahmad Heryawan 0,2 persen.
Nama lainnya Gitalis Dwi, Ono Surono, hingga Ronal Surapraja masing-masing 0,1 persen. Sedangkan yang tidak tahu dan tidak jawab mencapai 51,3 persen.
Kemudian pada simulasi semi terbuka delapan nama calon, Dedi Mulyadi lagi-lagi unggul. Dedi meraih 74,0 persen. Ahmad Syaikhu 10,2 persen; Acep Adang dan Jeje masing-masing 1,0 persen.
Kemudian Ilham Habibie 1,2 persen dan nama lainnya Erwan, Ronal, serta Gitalis di bawah 1 persen.
Dalam simulasi empat nama, Dedi Mulyadi kembali unggul dengan 77,3 persen. Disusul Ahmad Syaikhu 10,8 persen; Acep Adang 2,2 persen; Jeje Wiradinata 2,1 persen; dan yang tidak tahu/jawab sebanyak 7,7 persen.