RADAR NONSTOP - Cinta memang buta. Buktinya, seorang siswa kelas 5 sekolah dasar (SD) dengan siswi sekolah menengah pertama (SMP) terjadi di Desa Binjai, Kecamatan Halong, Balangan, Kalimantan Selatan.
Ahmad Didiyandi (14) adalah penganten pria. Sedangkan Diya (15) yang saat ini masih berstatus siswi kelas dua SMP sebagai penganten wanita.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Halong Abdul Halim mengaku baru mengetahui pernikahan dini itu pada hari ini.
BERITA TERKAIT :Civil Society Minta KPU Tidak Diintervensi Opini Liar Pasca Pilkada DKJ
Golput Di Jakarta Bengkak, Anggaran KPU Rp 900 Miliar Diminta Diaudit
“Memang bukan kami yang menikahkan. Laporan ke kami pun tidak ada dari keluarga kedua mempelai,” kata Abdul.
Sementara itu, Abdurrahman yang merupakan orang tua Ahmad membenarkan adanya pernikahan antara anaknya dengan Diya.
Pernikahan dini antara siswa sekolah dasar (SD) dengan siswi sekolah menengah pertama (SMP) terjadi di Desa Binjai, Kecamatan Halong, Balangan, Kalimantan Selatan.
Mempelai pria bernama Ahmad Didiyandi (14) yang masih duduk di bangku kelas lima SD.
Sementara itu, pengantin putri bernama Diya (15) yang saat ini masih berstatus siswi kelas dua SMP.
Mereka menikah pada Kamis (31/1). Foto-foto pernikahan Ahmad dan Diya pun sempat beredar di media sosial.
Namun, saat ini foto pernikahan pasangan di bawah umur tersebut sudah dihapus oleh pemilik akun medsos.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Halong Abdul Halim mengaku baru mengetahui pernikahan dini itu pada hari ini.
“Memang bukan kami yang menikahkan. Laporan ke kami pun tidak ada dari keluarga kedua mempelai,” kata Abdul.
Abdurrahman yang merupakan orang tua Ahmad membenarkan adanya pernikahan antara anaknya dengan Diya. Pernikahan dini itu digelar agar tidak ada perzinahan.
