Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Gaduh Di PON Aceh-Sumut, Wasit Bola Dipukul Pemain Sulteng Hinga Klaim Atlet Renang

RN/NS | Senin, 16 September 2024
Gaduh Di PON Aceh-Sumut, Wasit Bola Dipukul Pemain Sulteng Hinga Klaim Atlet Renang
Wasit bola dipukul pemain Sulteng saat melawan Aceh.
-

RN - Sulawesi Tengah (Sulteng) bikin gaduh. Kegaduhan terjadi akibat wasit pertandingan antara tuan rumah Aceh melawan Sulteng di babak perempat final sepak bola PON XXI Aceh-Sumut 2024, Sabtu (14/9).

Pertandingan ini dimenangi Aceh yang dinyatakan menang walk out (WO). Selain ada insiden pemukulan terhadap wasit, laga ini juga diwarnai keluarnya tiga kartu merah.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Sulteng mampu unggul lebih dulu 1-0 berkat gol Alan Wahyu pada menit ke-24.

Pertandingan sempat terhenti pada menit ke-38 setelah terjadi perselisihan antara pelatih Sulteng dengan staf pelatih Aceh di pinggir lapangan sehingga memicu emosi suporter tuan rumah yang kemudian melempar botol minuman ke lapangan.

Pada menit ke-74, Sulteng harus bermain dengan 10 pemain setelah wasit mengusir Wahyu Alman karena pemain bernomor punggung 25 itu mengangkat kaki terlalu tinggi saat mencoba membuang bola dan hampir mengenai kepala pemain Aceh.

Lalu Sulteng mulai bertahan dan bermain cukup keras sehingga wasit mengeluarkan banyak kartu kuning dan berujung dua kartu merah lagi.

Saat wasit memberikan kartu merah yang kedua untuk Sulteng yaitu pada menit ke-85 terhadap Moh Akbar terjadi sejumlah protes. Bahkan sempat terjadi perselisihan selama beberapa menit sebelum wasit memberikan tambahan waktu 13 menit.

Puncaknya kontroversi dalam pertandingan ini terjadi pada menit ke-97 ketika wasit memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah Aceh.

Tidak terima dengan keputusan itu, pemain Sulteng bernomor punggung 15, Rizki Saputra memukul wasit di bagian kepala hingga terjatuh. Bahkan wasit sempat mendapatkan perawatan medis sebelum dibawa keluar lapangan dengan mobil ambulans.

Hal ini membuat pendukung tuan rumah kesal dan melemparkan botol ke lapangan. Kericuhan pun sempat terjadi dan pada akhirnya pertandingan terhenti untuk sementara.

Setelah beberapa menit, pertandingan kembali dilanjutkan. Rizki Saputra mendapatkan kartu merah dari wasit yang menjadi kartu merah ketiga untuk Sulteng.

Laga saat itu masih dalam keadaan skor 0-1. Namun, beberapa saat kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti.

Wasit memberikan hadiah penalti usai pemain Sulteng dianggap melakukan hand ball. Akmal Juanda yang mengambil penalti sukses melakukan tugasnya dan skor menjadi imbang 1-1.

Di cabang olahraga (cabor) renang, Sulteng juga berselisih dengan Kontingen Jakarta. Sulteng mengklaim kalau atlet unggulan Jakarta bernama Joe Aditya Wijaya Kurniawan.

Pemilikan dua ID Card untuk Joe Aditya ini telah diadukan ke Dewan Hakim PON XXI 2024. Dalam amar keputusannya, Dewan Hakim PON XXI 2024 mengabulkan permohonan KONI DKI Jakarta yang diajukan Agustus 2024.

Amar keputusan dari Dewan Hakim PON XXI 2024 tersebut menjadi salah satu pertimbangan pimpinan KONI Pusat, sebagaimana dituangkan dalam surat yang ditanda tangani oleh Sekjen KONI Pusat Drs.Tb Ade Lukman Djajadikusuma, MEMOS, mewakili Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman.

BERITA TERKAIT :
Sudah 66,92 Persen Pertandingan, Jakarta Masih Pimpin Perolehan Medali PON
Duet Maut Kakak-Adik Dari Jakarta Kuasai Emas Berkuda

Surat KONI Pusat bertanggal 12 September 2024 tersebut ditujukan kepada Ketua KONI Provinsi DKI Jakarta, Ketua Kontingen DKI Jakarta, serta Ketua KONI Sulawesi Tengah dan Ketua Kontingen Sulawesi Tengah.

"Joe Aditya Wijaya Kurniawan mewakili DKI Jakarta di SEA Games, Asian Games, dan bahkan kompetisi renang Olimpiade Paris kemarin. Jadi tidak habis pikir kita kenapa tiba-tiba dia diklaim milik Sulteng," papar Jovinus Carolus Legawa selaku manajer tim Akuatik Jakarta.

"Jadi ya mestinya tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan. Joe Aditya wajib tampil mewakili tim renang DKI Jakarta," lanjutnya.

Sementara Technical Delegate (TD) Fajar Vidya Hartono mengatakan pihaknya tidak mempersoalkan apapun. "Kami TD sifatnya hanya menggelar pertandingan. Jadi kami siap-siap saja," paparnya.

Selain Joe, Sulteng juga sempat memperebutkan atlet asal Riau, Azzahra Permatahani. Tapi menurut Ketua Kontingan PON Sulteng, Brigjen TNI Dody Triwinartokalau Azzahra sudah melalui proses resmi perpindahan.

Hingga berita ini diturunkan, Joe sudah turun tanding dan berhasil meraih dua emas untuk Kontingen Jakarta.