Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Aktivis Kota Bekasi Tuding Heri koswara-Sholihin Jagonya Janji

RN/NS/YDH | Kamis, 29 Agustus 2024
Aktivis Kota Bekasi Tuding Heri koswara-Sholihin Jagonya Janji
-

RN - Kartu Beresin Bekasi yang diusung pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota, Heri koswara-Sholihin dituding hanya bualan. Pasangan Heri dan Sholihin dicap jagonya janji.

Sindiran itu datang dari aktivis Politik Muda Bekasi, Akmal Fahmi. "Kartu tersebut bukan Kartu Beresin Bekasi tetapi Kartu Bekasi Bersin. Terlihat janji politik Heri Koswara hanya sekadar Retorika dengan menebar janji mengurangi Pengangguran, Pembebasan PBB, Subsidi atau bantuan sosial lainya," tegas Akmal, Kamis (29/8/2024).

Akmal berkata, sejak dia 20 tahun menjabat sebagai Anggota DPRD sudah banyak janji-janji yang sampai hari ini tidak terealisasikan kalau PKS menang SIM Seumur Hidup, Pajak Motor dihapus, Sembako Murah dan lain-lain.

BERITA TERKAIT :
Mesin PKS Sepertinya Macet, Suswono Pusing Urusan Anies Juga
Coba Promosikan Heri Koswara di Akun IG, Netizen Malah Nyeleneh dan Ngegass PKS

Akmal berpendapat bahwa masyarakat Kota Bekasi tidak butuh janji-janji yang muluk-muluk, melainkan aksi nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Saya kira masih ada satu Kartu dikantong Heri Koswara namanya Kartu Pra Pemalas dan jangan Kartu itu dibagikan karena itu akan di pakai Sholihin karena dia pernah mengatakan Pengangguran Kota Bekasi Pemalas, karena dia akan pakai sendiri kartu itu,” cetus Akmal.

Akmal juga mengatakan bahwa masyarakat Kota Bekasi saat ini sedang mengalami kegelisahan akibat ketidakpastian arah Kota Bekasi, peristiwa Bekasi punya 2 Wali Kota Tersandung Kasus Korupsi yang dimana pengantar uang korupsi tersebut dilakukan oleh Politisi PKS Eks Coiruman yang mengembalikan uang sebesar Rp 200 juta ke KPK.

"Jadi, Kota Bekasi tidak butuh janji visioner calon Wali Kota Bekasi tetapi butuh aksi nyata. Aksi nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya janji muluk-muluk yang hanya akan menjadi omong kosong belaka yang akhirnya akan tersandung Korupsi," pungkasnya.