RN - Ridwan Kamil (RK) bakal melenggang. Siasat untuk menjegal Anies Baswedan yang digalang Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah hampir rampung.
Partai pendukung Anies yakni PKS, NasDem dan PKB satu persatu belok. Bahkan PKS sudah mewarning Anies.
Awalnya PKS memang telah mendeklarasikan Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta pada Juni 2024. PKS memastikan pasangan AMAN berlayar dengan mencari dukungan untuk memenuhi 4 kursi lagi.
BERITA TERKAIT :Jubir PKS Muhammad Kholid mengatakan, partainya memberikan tenggat waktu kepada Anies untuk mendeklarasikan AMAN terhitung 40 hari sejak 25 Juni dengan batas waktu 4 Agustus. PKS ingin Anies memastikan AMAN berlayar di Pilgub Jakarta.
"Namun karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada," ujarnya.
Begitu juga dengan PKB dan NasDem. Kedua parpol pendukung Anies di Pilpres ini bakal belok.
"RK bisa dicap sebagai pembunuh demokrasi," tegas pengamat politik Adib Miftahul kepada wartawan, Kamis (8/8).
Sikap KIM Plus sebenarnya bukan hanya hanya menjegal Anies tapi juga mematahkan PDIP di Pilkada Jakarta. "Sekali hajar kena dua," tukasnya.
KIM Plus menurut Adib tidak mau ambil resiko. Sebab, jika diadu, RK bisa kalah dengan Anies. "Elektabilitas Anies tinggi dan belum ada yang bisa melawan. Dan RK masih di bawah Anies," ungkapnya.
Adib menambahkan, yang aneh bin ajaib adalah PKS. "Ternyata PKS tidak tahan godaan juga, dia belok demi kekuasaan," sindirnya.