RN - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin ternyata jago ngeles. Dia mengaku tidak memecat guru honorer.
Diketahui, sebanyak 4.000 guru atau 'Oemar Bakrie' kini tidak jelas nasibnya. Artinya, ribuan guru honorer itu akan kehilangan pekerjaannya.
"Kita diganti dengan ucapan lisan. Inilah nasib 'Oemar Bakrie' seperti lagu Iwan Fals, Budi itu jago ngeles," ucap seorang guru honorer yang namanya enggan disebutkan, Rabu (17/7).
BERITA TERKAIT :Budi Awaluddin menolak anggapan bahwa Dinas Pendidikan melakukan pemecatan terhadap guru honorer. Pasalnya, para guru honorer itu tidak diangkat oleh Disdik Provinsi DKI Jakarta, melainkan oleh kepala sekolah.
"Sebenarnya bukan dipecat. Maksudnya konotasi dipecat kan kalau saya, Disdik itu mengangkat guru dengan seleksi yang sesuai ketentuan, saya angkat, terus menjadi pegawai kami, lalu kami berhentikan. Itu kalau dipecat," kata dia saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Menurut Budi, sekitar 4.000 honorer itu merupakan akumulasi guru yang diangkat kepala sekolah sejak 2016. Ia mengungkapkan, pengangkatan guru honorer itu dilakukan tanpa sepengetahuan Disdik Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, guru honorer yang diangkat juga tidak sesuai dengan kebutuhan.
"Pengangkatannya tidak di-publish dan pengangkatannya subjektivitas. Inilah yang terjadi," ujar Budi.
Karena itu, ia menolak pandangan yang menyebutkan guru honorer itu dipecat. Menurut dia, yang dilakukan Disdik Provinsi DKI Jakarta adalah menata dan menertibkan kebutuhan guru di lapangan.
"Jadi, bukan dipecat. Kami melakukan penataan dan penertiban dalam rangka agar para guru itu benar-benar tertib," kata Budi.
Budi menambahkan, para guru honorer itu juga telah paham konsekuensi pekerjaannya. Pasalnya, para guru mengerti bahwa status honorer akan dihapus.
Sementara beberapa guru honerer menyabut, ucapan Budi seperti pejabat yang lagi ngeles. Apalagi Budi merangkap menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta.
"Dia sudah biasa menghapus yang sudah ada. NIK KTP aja dia hapus apalagi guru yang lemah ini, liat aja mukanya Budi bengis dan raja tega banget," ungkap guru honorer SMPN di kawasan Jakarta Barat.