Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

PPDB Depok Parah, Ortu Siswa: Banyak Titipan Pejabat Dan Anak Saya Gagal Sekolah

RN/NS | Kamis, 18 Juli 2024
PPDB Depok Parah, Ortu Siswa: Banyak Titipan Pejabat Dan Anak Saya Gagal Sekolah
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.
-

RN - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengaku sedih dan prihatin. Kata dia, Pemprov Jawa Barat (Jabar) menunjukkan keseriusan dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024. 

Terbukti dari banyaknya calon peserta didik baru (CPDB) yang dianulir, baik pada tahap pertama maupun tahap kedua.

“Tahap pertama kami membatalkan menganulir tahap pertama 223 CPDB, tahap dua 54 CPDB, itu salah satunya di Depok,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, usai kunjungan ke SMK 1 Negeri Bandung, Rabu (17/7). 

BERITA TERKAIT :
Urus Sartifikat, Pengembang Ngaku Sudah Kena Pungli Jadinya Lama 
Jakarta Banyak Pungli, Polda Metro Minta Masyarakat Lapor ke 110

Diketahui, banyak oratua siswa mengeluh soal pelaksanaan PPDB di Depok. Bey juga mengaku sedih lantaran banyak CPDB yang dianulir. Ia menyebut di lingkungan pendidikan seharusnya tidak boleh terjadi kecurangan.

“Kami bukannya bangga, tapi justru kami agak sedih karena seharusnya tingkat pendidikan ini dimulai kebaikan, tapi ini diawali dengan kecurangan kami dengan berat hati melakukan hal itu,” tuturnya, Rabu (17/7).

Bey berharap, proses PPDB ke depan akan lebih baik dari tahun ini. Menurutnya, hasil evaluasi PPDB tahun ini akan dilaporkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

“Saya berharap tahun depan akan lebih baik dan kami akan laporkan semua ke Kemendikbud tentang evaluasi PPDB tahun ini,” pungkas Bey Machmudin.

Amri warga Sawangan, Depok kesal lantaran anaknya tidak bisa masuk ke sekolah tujuan. "Karena banyak pejabat titip di SMA," keluh bapak dua anak ini. 

Karena tak ada dana untuk biaya sekolah, pedagang cilok ini terpaksa tidak menyekolahkan anaknya. "Nganggur dulu satu tahu, PPDB Depok parah," keluhnya.

#PPDB   #Pungli   #KPKSuap