Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Erick Thohir Minta Dana Suntikan BUMN, Beban Prabowo Berat Banget Ya?

RN/NS | Selasa, 16 Juli 2024
Erick Thohir Minta Dana Suntikan BUMN, Beban Prabowo Berat Banget Ya?
-

RN - Presiden terpilih Prabowo Subianto bakal banyak beban berat. Di tahun pertama pemerintahaannya akan dipenuhi dengan masalah.

Seperti dana Penanaman Modal Negara (PMN) untuk 16 perusahaan pelat merah sebesar Rp44,24 triliun yang diajukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Usulan ini sudah disetujui oleh Komisi VI DPR RI.

"Ini beban berat buat Pak Prabowo. Banyak utang dan suntikan BUMN," tegas pengamat politik Tamil Selvan, Senin (15/7).

BERITA TERKAIT :
Bos Garuda Indonesia Mau Didepak Seperti Pertamina, Irfan Setiaputra Sudah Dapat Bocoran?
Marger BUMN Ala Erick Thohir, Solusi Atau Cuma Gengsi?

Tamil berharap tim ekonomi Prabowo adalah sosok yang kuat dan tangguh. "Kalau tidak kuat bisa jebol, tahun pertama Prabowo pastinya berat nih," ungkapnya.

Salah satu PMN yang diusulkan paling besar untuk PT Hutama Karya senilai Rp13,86 triliun. Dana jumbo ini rencananya digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Fase 2 dan 3.

"Komisi VI DPR RI menerima penjelasan dan menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) TA 2025 dari Kementerian BUMN," ujar Pimpinan Rapat Muhammad Sarmuji dalam Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Rabu (10/7).

Diketahui, Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming akan dilantik pada Oktober 2024. Presiden Jokowi akan lengser setelah memimpin dua periode.

Secara rinci, dari sembilan fraksi di DPR, hanya delapan yang menyetujui seluruh PMN. Sedangkan, PDI-P menolak memberikan PMN untuk dua perusahaan, yakni Danareksa dan Perumnas.

Berikut daftar 16 BUMN yang disetujui menerima PMN di 2025:

1. Hutama Karya Rp13,86 triliun
2. Asabri Rp3,61 triliun
3. PLN Rp3 triliun
4. IFG-Bahana PUI Rp3 triliun
5. Pelni Rp2,5 triliun
6. Biofarma Rp2,21 triliun
7. Adhi Karya Rp2,09 triliun
8. Wijaya Karya Rp2 triliun
9. Len Industri Rp2 triliun
10. Danareksa Rp2 triliun
11. Kereta Api Indonesia Rp1,8 triliun
12. ID Food Rp1,62 triliun
13. PT PP Rp1,56 triliun
14. Perum Damri Rp1 triliun
15. Perumnas Rp1 triliun
16. INKA Rp976 miliar.