Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sangat Berbahaya, Ucapan Said Aqil Memecah Belah Umat

RN/JPNN | Selasa, 29 Januari 2019
Sangat Berbahaya, Ucapan Said Aqil Memecah Belah Umat
Hanafi Rais -Net
-

RADAR NONSTOP - Ucapan Said Aqil Siradj sangat berbahaya. Bisa membuat umat terpecah belah. Namun PAN tidak akan ambil pusing dengan statement Ketua Umum PBNU itu.

"Ya saya kira terserah sajalah mau ngomong apa, masyarakat saya kira enggak akan terpancing dengan statement-statement yang sifatnya pecah belah kayak begitu ya," kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hanafi Rais di gedung DPR, Jakarta, Senin, (28/1/2019).

Menurut Hanafi, tidak ada dalil maupun aturan hukum soal materi yang disampaikan Said Aqil itu. Karena itu, putra Amien Rais itu mengingatkan Indonesia sebagai negara majemuk.

BERITA TERKAIT :
Darwin Nunez Nyaris Pensiun Dini
Darwin Nunez Hapus Jejak di Laskar Merah

"Tidak bisa dipaksakan dari satu golongan saja. Iya, kalau bicara soal Islam tentu ya semuanya. Jadi kita enggak perlu terjebak pada salah satu ormas ya," kata Hanafi.

Ia mendorong agar ada kebersamaan umat Islam. Ia meminta agar masyarakat belajar dari kebersamaan umat 212.

"Kayak 212 itu kan kebersamaan umat Islam, seluruh sektor ada, seluruh ormas juga terlibat. Jadi, sebaiknya kita belajar dari situ," kata Hanafi.

Sebelumnya, Said Aqil meminta muslimat NU berperan di masyarakat. Selain peran agama, yang harus diambil oleh NU, Muslimat NU pun disebut perlu mengambil peran ekonomi, peran kesejahteraan, peran kesehatan, peran sosial, dan peran kemasyarakatan.

"Muslimat keren, tidak? Hebat, tidak? Berperan? Supaya apa keren, wasaton, agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran agama, harus kita pegang, imam masjid, khotib-khotib, KUA-KUA harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua," kata Said kepada massa peserta acara Hari Lahir ke-73 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, (27/1/2019).