RN - Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi PDI Perjuangan, Rudy Heryansah mengingatkan Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad untuk memimpin dengan etika dan hati.
"Leadership itu bukan cuma menjalankan aturan-aturan yang sudah sudah dianggap baik. PJ juga bisa di evaluasi walaupun dia menjalankan itu dengan benar. Namun, memimpin orang itu harus dengan hati, dengan etika. Pj itu pendatang baru di Bekasi, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung," tegas Rudi kepada radarnonstop.co, Kamis (23/5/2024).
Dari awal lanjut Rudi yang merupakan Wakil Ketua Komisi 4, kita berharap kehadiran PJ di Kota Bekasi mampu membawa sinar yang enak bahwa Kepemimpinan Pj saat ini menjadi contoh untuk yang berikutnya.
BERITA TERKAIT :"Ini Tahun politik, semua bisa dipolitisasi. Apalagi dengan adanya wacana mutasi yang Jabatan itu belum lama ditempati. Kita berharap Pj. dapat memberikan contoh teladan disini yang mana dia di utus oleh Kementerian Dalam Negeri. Awal kepemimpinannya saja sudah membuat kontroversi dengan nomor jersey. Kalaulah mutasi ini dituding dampak adanya kubu di Pemkot Bekasi dan bisikan dari beberapa Pejabat harusnya PJ bisa menelusuri. Belum lagi Pj kita bisa pastikan menganalisa kinerja para Ketua TAPD, memberi Bimbingan, tiba-tiba maen ganti. Padahal di Daerah lain tidak ada," papar Rudi.
Harusnya, lanjut Rudi, PJ lebih mementingkan mengejar target yang tertinggal, bukan mementingkan Mutasi yang dalam kebijakan ini Dewan tidak pernah di ajak berdialog bahkan di undang saja mangkir.
"Penjabat itu harus memiliki kepemimpinan transisional yang menjembatani dan menyejukkan, mampu menerapkan pola manajemen interaktif yang tepat dan berbasis budaya, mampu menjaga netralitas ASN dan melakukan konsolidasi birokrasi dalam menjalankan Roda Pemerintahan. Penjabat Kepala Daerah wajib memahami konstelasi politik lokal sehingga mampu menyelesaikan konflik yang terjadi. Ini tidak ada dalam pelajaran atau di bangku kuliah tapi murni kreatifitas di lapangan dan bagaimana menjaring komunikasi dengan para stakeholder yang ada," imbuh Rudi.
Rudi menambahkan, kalau orang tua saya bilang, baru datang itu jajaki dulu kultur. Ini di ajak berdialog saja susah. Ini Kota Patriot. Ingat, sebagai Pemimpin itu bertanggung jawabnya bukan saja ke masyarakat tapi juga ke Tuhan. Jadilah Pemimpin yang dikagumi jangan meninggalkan kesan di Bekasi yang tidak baik.
"Keberadaan pemimpin sementara itu menjadi sangat penting karena untuk memastikan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tetap berjalan efektif. Pemimpin sementara juga harus memastikan peran dukung dan pengawalan terhadap penyelenggaraan Pilkada serentak di Daerah berjalan sebaik mungkin dan pemimpin sementara harus memastikan kondisi daerah yang kondusif yang dilakukan bersama dengan semua unsur Pemimpin Forkomindaplus," imbuh Rudi.
Rudi mengingatkan, Mendagri Republik Indonesia lewat Surat Edaran (SE) Nomor 100.2.1.3/1575/SJ yang ditujukan kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota seluruh Indonesia jangan ada Mutasi dulu jelang Pilkada serentak yang sudah ditetapkan oleh KPU pada 27 November mendatang.
"Pesan saya, teman-teman DPRD juga harus kritis menghadapi ini, jangan galak dibelakang Pj didepan Pj nganggut-nganggut. Kita sebagai Pengawas, sebagai leading kontrol. Legislatif dan Eksekutif harus sejalan untuk membawa Kota Bekasi lebih maju disegala Bidang. Jangan acuh tak acuh dan alergi terhadap kritik, selagi kritik yang membangun. Intinya, Mutasi bukanlah hal yang urgen saat ini," pungkasnya.