Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Untung Ada Ade Wardhana, Para Pedagang Di Ciseeng Ini Akhirnya Mau Direlokasi

RN/CR | Rabu, 22 Mei 2024
Untung Ada Ade Wardhana, Para Pedagang Di Ciseeng Ini Akhirnya Mau Direlokasi
Bakal calon (balon) Bupati Bogor, Ade Wardhana Adinata meninjau langsung titik relokasi pelaku UMKM di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. foto: istimewa -Ist
-

RN - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kecamatan Ciseeng kini bisa bernapas lega. Mereka yang semula berdagang di pinggir jalan telah direlokasi ke tempat yang lebih layak dan nyaman.

Bakal calon (balon) Bupati Bogor, Ade Wardhana Adinata meninjau langsung titik relokasi pelaku UMKM di Kecamatan Ciseeng itu, Selasa (21/5). Ia sekaligus datang untuk memberikan semangat para pedagang sebagai pelaku UMKM, yang juga hendak diperjuangkannya dalam pemerintahan Kabupaten Bogor.

Dalam proses relokasi itu, Ade pula yang menjembatani proses negosiasi dengan para pedagang. Mereka semula enggan untuk direlokasi atau ditertibkan dari pinggir jalan. Namun, Ade pun memberikan masukan dan edukasi bagi pedagang-pedagang tersebut. 

BERITA TERKAIT :
Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir 
Bogor Sudah Dilanda Bencana, Puluhan Rumah Rusak Dan Longsor Di Mana-Mana

Ade pun sengaja jauh-jauh datang dari Kota  Bogor untuk melihat langsung lokasi di pertigaan Jalan Raya Ciseeng itu. Lokasi sudah diramaikan puluhan pedagang yang antusias berjualan. 


Ia juga mengapresiasi pemilik lahan, Rhandy, yang bersedia memberikan lahan seluas 2,8 hektare itu untuk dimanfaatkan para pedagang. Ade pun sempat berbincang dengannya disaksikan para pedagang sekitar.

Bagi Ade, pindahnya para pedagang itu ke lokasi yang lebih nyaman adalah langkah yang positif dan strategis. Hal itu memberikan banyak manfaat atau dampak positif bagi pelaku UMKM.

"Pertama, dari sisi keamanan dan kenyamanan. Pedagang yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan kini bisa berdagang di lokasi yang lebih aman dan nyaman. Parkirannya juga luas sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan yang datang dengan kendaraan," papar pengusaha muda ini.

Tentu saja, para pedagang bakal mengalami peningkatan penjualan. Lokasi yang nyaman membuat pembeli betah berlama-lama. Tidak menutup kemungkinan bisa membeli lebih banyak barang para pedagang.

"Relokasi pedagang ini sangat penting sebagai bagian dari penataan kota. Jalanan lebih rapi dan tidak terganggu oleh pedagang di pinggir jalan. Tentu juga mengurangi kemacetan dan potensi kecelakaan di jalanan yang biasanya disebabkan oleh pedagang kaki lima," terangnya lagi.

Menurut Ade, tempat baru juga memberikan kenyamanan bagi pedagang karena bisa menikmati fasilitas yang lebih baik. Infrastruktur yang lebih baik mendukung operasional sehari-hari pedagang sehingga bisa berfokus pada peningkatan kualitas produk dan pelayanan.

Pusat UMKM yang terorganisir bisa menjadi daya tarik tersendiri sehingga mendorong lebih banyak orang untuk berbelanja. Imbasnya bakal menggairahkan ekonomi lokal.

"Namun, langkah ini tentu seharusnya membutuhkan dukungan dari pemerintah setempat dan komunitas agar transisi berjalan lancar dan tujuan peningkatan kesejahteraan pedagang tercapai," tutur Kang Ade.

Sementara itu, Koordinator Pedagang Frenky John juga bersyukur dengan adanya relokasi tersebut. Ia menilai, sumbangsih Ade Wardhana cukup signifikan dalam upaya relokasi itu. Lantaran mampu membantu sosialisasi pedagang yang sempat enggan ditata.

Oleh karena itu, Ade diundang secara khusus untuk memberikan semangat para pedagang yang sudah mau ditata. Relokasi menjadi salah satu langkah untuk "memuliakan" pedagang.

"Kalau dari pedagang sendiri bilang lebih nyaman. Respons warga sekitar juga bagus. Di lain sisi, hasilnya juga bersih dan ke depannya tidak (menimbulkan) macet lagi," ungkapnya.

Kendati demikian, relokasi itu baru tahap awal. Lantaran mereka bakal melanjutkan relokasi pata pelaku UMKM dengan target hingga 400 UMKM di Kabupaten Bogor. 

"Kalau yang sekarang sudah 40 pedagang dan sudah full. Kita akan bikin tahap kedua dengan kuota 50 pedagang mikro," pungkasnya.