RADAR NONSTOP - Pemilihan presiden Indonesia tahun 2019 tinggal beberapa bulan lagi. Beberapa lembaga survei memberitakan bahwa posisi paslon nomor urut 01 Joko Widodo - Ma’ruf Amin selalu berada diperingkat teratas, walaupun peningkatannya tidak signifikan.
Sementara posisi paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terus mengalami kenaikan walau masih berada di bawah paslon 01.
Dalam setiap survei yang dirilis oleh lembaga-lembaga tersebut selalu digambarkan posisi golput berada di kisaran 13 - 18 persen, hal ini mendapat tanggapan pengamat komunikasi, sosial dan politik Tamil Selvan.
BERITA TERKAIT :Direktur TSJ Circle itu mengatakan bahwa hasil survey internal yang dibuat oleh lembaganya menunjukan angka golput berada di kisaran 20 persen, dan berpotensi meningkat.
"Survey yang kami lakukan menunjukan angka golput berada di 20.4 % dan ini berpotensi meningkat" ujar pria yang akrab disapa Kang Tamil ini.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, namun faktor utamanya adalah masyarakat tidak mendapat informasi yang jelas terkait kedua paslon disebabkan maraknya berita hoax yang beredar, serta turunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada media konvensional.
Kang Tamil menilai masyarakat perlu tahu dan diingatkan kembali tentang sejarah politik kedua paslon sebagai landasan penilaian masyarakat, sehingga hari ini kami menerbitkan 9 fakta sejarah politik kedua paslon berserta sumbernya.
"Masyarakat perlu tahu dan diingatkan kembali tentang bibit, bebet, dan bobot kedua paslon. Karena saat ini masyarakat merasa seperti membeli kucing dalam karung, mereka tidak tahu jelas siapa calon-calon yang berkompetisi ini, apalagi visi-misinya" ujar alumnus komunikasi politik Universitas Mercu Buana ini.
Kang Tamil merupakan pengamat politik yang sangat konsen dengan peningkatan golput dalam demokrasi indonesia. Menurutnya ini merupakan efek domino dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap pemilih di Indonesia, serta tidak bisanya penyelenggara negara menjaga sikap dan kepercayaan yang diberikan rakyat kepadanya.
“Saya sudah jelaskan sejak lama bahwa dagelan-dagelan politik yang bermuara pada tindak korupsi ini, menjadi pengerus utama kepercayaan rakyat. Belum lagi regulasi-regulasi yang syarat kepentingan politik seperti calon tunggal di pilkada. Jadi ini efek domino yang sudah sejak lama. Hasilnya saya prediksi pemenang pilpres 2019 adalah golput,” ujar pria yang menyuarakan aksi protes pada pilkada calon tunggal dengan gerakan pilih kotak kosong.
Lanjutnya Kang Tamil mengatakan tingginya golput merupakan sinyal hancurnya sebuah negara dan ini tidak boleh terjadi. Semua pihak harus berkerjasama memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa pemilihan ini sebagai hal yang penting, dan tidak boleh ada intervensi terselubung terhadap pilihan mereka.
"Semua pihak harus bekerjasama memberikan informasi yang benar. Jika para timses membawa pembenaran dengan segala cara, maka hasilnya adalah antipati dari masyarakat" ujar Kang Tamil.
9 fakta tentang kedua paslon ini kami ramu dari isu-isu yang beredar di lapangan yang selama ini menjadi ambigu dan menjadi bahan propaganda oknum-oknum tertentu, sehingga kami merasa punya kewajiban untuk menyediakan informasi yang benar dan terpercaya.
"Saya berharap apa yang kami lakukan ini bisa menjadi suplemen bagi masyarakat dan dapat meningkatkan partisipasi publik sehingga angka golput dapat ditekan" tutup kang Tamil.