RN - Pengunjung Masjid Al Jabbar kesal. Mereka mengeluh adanya dugaan pungutan liar (pungli).
"Baru sampai sudah diminta parkir, pas keluar diminta lagi. Sampai tiga kali bayar parkir, tempat ibadah kok jadi bisnis," keluh Indah, seorang pengunjung.
Sekda Jabar Herman Suryatman yang juga Ketua Harian Dewan Eksekutif Masjid Raya Al Jabbar, meminta maaf terkait pungutan liar (pungli) yang dilakukan sejumlah juru parkir alias "Jukir" di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung.
BERITA TERKAIT :"Atas nama Dewan Eksekutif Masjid Raya Al Jabbar kami menyampaikan permohonan maaf," kata Herman kepada wartawan, Minggu (14/4).
Herman mengatakan, Dewan Eksekutif Masjid Al Jabbar telah menggelar kordinasi terkait kejadian ini.
Herman berjanji, kejadian seperti tidak akan terulang kembali. Namun jika terjadi kembali, ia akan menerapkan sanksi tegas kepada mereka yang melakukan pungli.
Herman menyarankan agar jemaah lebih berhati - hati terhadap orang yang memungut uang atas nama pelayanan Masjid Al Jabbar.
"Langsung saja laporkan kepada kami atau pihak berwajib apabila ada kejadian serupa (pungli)," katanya.
Herman memastikan bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, serta tanpa izin dan di luar sepengetahuan pengelola. Namun Dewan Eksekutif memastikan akan ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan di lapangan dan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Diberitakan sebelumnya warga net mengeluhkan dirinya "dipalak" oleh juru parkir (Jukir), saat berkunjung ke Mesjid Al Jabbar, Kota Bandung. Cerita pemalakan itu, diunggah oleh akun media sosial X dengan nama @petanirumah.
Awalnya, pengunggah singgah ke Masjid Al Jabbar untuk menunaikan ibadah salat Isya. Saat parkir di sekitar kawasan mesjid, ia langsung diminta uang oleh seseorang yang menggunakan rompi petugas parkir.
"Keluar mobil langsung di minta uang "seikhlasnya" karena udah bantu kasih aba-aba parkir. Kasih Rp2 ribu enggak mau. Lah katanya ikhlas. Kasih Rp5 ribu masih melengos akhirnya petugas bilang Rp10 ribu. Saya kasih saja. Karena udah adzan isya dan mau buru-buru biar bisa jamaah bergegas deh ke Mesjid," katanya, yang dilihat Sabtu (13/4).
Setelah membayar parkir tersebut, dirinya berniat untuk menitipkan barang. Ia pun harus membeli plastik dengan harga Rp5 ribu rupiah.
Usai melaksanakan ibadah salat, ia pun kembali ke mobilnya untuk keluar dari mesjid. Namun saat akan keluar, ia kembali dimintai uang oleh juru parkir yang berbeda.
"Balik ke parkiran mobil ternyata petugas parkir udah beda lagi orangnya namun masih pakai rompi yang sama. Dan minta lagi Rp10 ribu, seikhlasnya. Karena malas debat saya kasih Rp10 ribu. Saya di pintu keluar bayar parkir lagi Rp5 ribu. Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali, Rp10 ribu di dalam petugasnya hanya senyum senyum saja," katanya.