Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

JARI’98 Prihatin, Pihak yang Kalah Kerap Menjadikan Agama Komoditas Politik

RN/CR | Senin, 18 Maret 2024
JARI’98 Prihatin, Pihak yang Kalah Kerap Menjadikan Agama Komoditas Politik
Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa -Ist
-

RN - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI)98 prihatin pihak yang kalah kerap menjadikan agama sebagai komoditas politik.

“Nama lain politisi itu adalah pelacur intelek. Jadi ga usah heran kalau banyak yang menghalalkan segala cara,” ujar Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co, Senin (18/3/2024).

Willy mengingatkan, politk yang menjadikan agama sebagai komoditas akan mengkristalisasi politik identitas.

BERITA TERKAIT :
Dukung Hakim MK, JARI’98: Putusannya Pasti Cantik dan Rasional
Wujudkan Generasi Sehat dan Tangguh, Puskes Penjaringan: Yuk Kita Lakukan Imunisasi si Buah Hati

“Politik identitas sangat berbahaya jika diterapkan sebab politik ini dapat melahirkan oposisi biner yang memperhadapkan pemerintah dengan masyarakat, atau masyarakat dengan masyarakat lain yang merasa saling berbeda. Politik identitas bisa membelah masyarakat dalam waktu yang lama,” terangnya.

Penggagas sekaligus pembina JABRIG (Jaringan Bersama Rakyat Indonesia untuk Gibran) ini menegaskan, janganlah demi ambisi ingin memenangkan kontestasi pemilu, segala cara dihalalkan.

“Kalau sudah kalah terimalah dengan lapang dada. Pileg dan Pilpres adalah hajatan lima tahunan, pemilu tidak berhenti hari ini saja. Silahkan ikut kontestasi lagi di Pemilu 2029 mendatang,” ujar Willy.

Willy sangat menyayangkan prilaku para pelaku politik identitas yang dengan mudah membawa-bawa agama untuk ambisi politik, rela melakukan kampanye hitam lewat berita-berita bohong, hoaks, fitnah, dan kabar-kabar menyesatkan lainnya asal tujuan tercapai.

“Bawa-bawa agama, padahal sejatinya menghancurkan agama itu sendiri. Tengoklah berapa banyak musibah alam yang telah terjadi. Jadikanlah itu untuk intropeksi diri”.

“Janganlah kau terus menerus menjual ayat - ayat Allah dengan murah. Ingat, Allah sangat murka dengan perilaku menjual ayat secara murah dan Allah mengancamnya dengan siksa yang keras di akhirat kelak,” tegas Willy