Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pemilu 2029, NasDem Inginkan PT Naik Jadi 7 Persen, PPP Minta 2,5 Persen

RN/CR | Rabu, 06 Maret 2024
Pemilu 2029, NasDem Inginkan PT Naik Jadi 7 Persen, PPP Minta 2,5 Persen
-Net
-

RN - Partai NasDem ingin ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) di Pemilu 2029 mendatang naik menjadi 7 persen.

Begitu dikatakan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, (5/3/2024).

Kenaikan angka ambang batas parlemen penting agar partai-partai di parlemen bisa disederhanakan. Terlebih, partai-partai di Indonesia tak memiliki perbedaan berarti dari aspek ideologis.

BERITA TERKAIT :
Prabowo Utak-Atik Komposisi Menteri, Dampak PKB & NasDem Masuk Koalisi? 
PKB dan NasDem Gabung Prabowo, Selamat Tinggal Koalisi Perubahan?

"Kita lihat mohon maaf, apa sih bedanya partai satu dengan partai yang lain, kan tidak terlalu rigit ya," ujar Sugeng.

Hal itu dikatakan Sugeng sekaligus merespons perintah Mahkamah Konsitusi (MK), lewat putusan perkara nomor 116/PUU-XXI/2023 yang diajukan Perludem. MK menyatakan aturan ambang batas 4 persen itu harus diubah dan agar berlaku di pemilu berikutnya.

Sugeng secara spesifik menyebut partainya ingin agar ambang batas parlemen dinaikkan. Dia menilai 9 fraksi partai di DPR saat ini sebagai jumlah yang ideal.

"Kita malah justru PT itu kalau bisa 7 persen, kan dari dulu kita memang ingin 7 persen, supaya ya mohon maaf kita harus realistis tidak semua orang lantas bikin partai politik sedemikian rupa. Ya, kalau memang kita se-ideologi se-platform kenapa enggak jadi satu?" kata Sugeng.

"Kalau ditanya idealnya berapa, menurut saya 9 partai saja, dengan berbagai separasi ide gagasan dan sebagainya cukup 9 partai," imbuhnya.

PPP Dorong PT Dihilangkan

Sementara itu, Sekretaris Fraksi PPP di DPR, Achmad Baidowi alias Awiek ingin agar ambang batas parlemen diturunkan dari empat persen menjadi 2,5 persen. 

Menurut dia, jumlah itu sesuai aturan awal ketika PT kali pertama diterapkan pada 2009.

Dia menilai jumlah tersebut ideal agar perolehan suara partai hasil pemilu tak terbuang sia-sia. PPP, kata Awiek, bahkan mendorong agar PT bisa dihilangkan alias 0 persen.

"Kalau tujuannya adalah penyederhanaan parpol sama dengan hari ini, sama-sama sembilan waktu itu. Nah, itu moderat dan suaranya tidak terlalu banyak terbuang. Syukur-syukur 0 persen, semakin banyak suara yang tidak sia-sia," ujarnya.

#PT   #Nasdem   #PPP