Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pendaki Jangan Lewat Jalur Ilegal, Sosok Aul Di Gunung Gede Pangrango Yang Bikin Tersesat 

RN/NS | Senin, 29 Januari 2024
Pendaki Jangan Lewat Jalur Ilegal, Sosok Aul Di Gunung Gede Pangrango Yang Bikin Tersesat 
Ilustrasi Gunung Gede Pangrango.
-

RN - Perhatian buat para pendaki gunung. Jika Anda ingin naik gunung sebaiknya tidak memakai jalur ilegal. 

Sebab jalur ilegal tidak menjamin keamanan. Seperti dialami tiga belas orang pendaki. 

Para pendaki itu kesasar di Gunung Pangrango, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gunung Gede Pangrango saat ini ditutup hingga Maret 2024.

BERITA TERKAIT :
Ajak Sobat Active Ngetrip Gunung Gede Pangrango, Elfs Active Launching Basecamp Manjakan Pendaki

"Betul ditutup sejak 31 Desember 2023 sampai dengan 31 Maret 2024," kata Bagian Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Wilayah Bogor, Agust Denie, Senin (29/1/2024).

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada 15 Desember 2023 mengeluarkan surat edaran bagi calon pendaki/masyarakat/pengelola pariwisata/pengunjung wisata/pegiat alam bebas. Surat edaran bernomor SE.23/BBTNGGP/Tek/B/12/2023 tentang Penutupan Kegiatan Pendakian Gunung Gede Pangrango.

"Mencermati kondisi cuaca ekstrem dan dalam rangka pemulihan ekosistem di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, diberitahukan kepada seluruh calon pendaki/masyarakat/pengelola pariwisata/pengunjung wisata/pegiat alam bebas bahwa kegiatan pendakian di TNG Gede Pangrango ditutup mulai tanggal 30 Desember 2023 sampai dengan 31 Maret 2024," tulis edaran ditandatangani Kepala Balai Besat TNG Gede Pangrango Sapto Aji Prabowo.

Sebelumnya diberitakan, 13 pendaki tersesat di Gunung Gede Pangrango. Mereka diketahui naik ke Gunung Gede Pangrango melalui jalur ilegal.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, mengatakan 13 orang pendaki tersebut berangkat ke puncak Gunung Pangrango pada Sabtu (27/1) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kronologis, Sabtu 16.00 berangkat ke puncak Gunung Pangrango via jalur ilegal/membuka jalur sendiri," kata Jalaludin dalam keterangannya kepada detikcom, Senin (29/1/2024).

Salah satu survivor sempat berkomunikasi dengan anaknya pada Minggu (28/1). Sekitar pukul 03.00 WIB, survivor tersebut mengabari anaknya bahwa ia tersesat.

"Jam 16.30 (Minggu 28 Januari) masih info tersesat dan masih lost," katanya.

Jalaludin mengatakan, 13 orang yang tersesat itu terbagi menjadi dua grup rombongan.

"Dari 13 orang yang hilang tersebut terpisah menjadi dua grup saat akan menuju ke patilasan, 1 grup terdiri 10 orang dan 1 grup lagi terdiri 3 orang di luar komunikasi rombongan tersebut," jelasnya.

Mitos Gunung Gede 

Gunung Gede Pangrango sebenarnya terdiri dari dua gunung terpisah, namun puncaknya terhubung oleh punggung gunung pada ketinggian 2.400 MDPL. Gunung ini berlokasi di Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat.

Gunung Gede Pangrango menjadi salah satu tujuan pendakian favorit di Pulau Jawa dan diminati oleh para pendaki seperti gunung-gunung lainnya.

Banyak cerita mitos di gunung tersebut. Misalnya sosok raksasa hitam. Saat sedang mendaki dalam cuaca hujan, pendaki perempuan ini mencari perlindungan di shelter di pos pendakian ketiga.

Namun, dia merasa ada sosok mengintipnya saat dia sedang buang air kecil. Setelah itu, dia merasa pusing dan memutuskan untuk tidur.

Dalam tidurnya, dia bermimpi dipeluk oleh sosok raksasa hitam. Gangguan ini terus dialaminya hingga turun dari gunung.

Lalu ada juga Cerita sosok “Aul”. Konon, sosok ini memiliki dua kepala dan sering disebut "Aul." Sosok ini dikatakan berjalan lambat dan sempoyongan karena memiliki dua kepala di kanan dan kiri.

Dia sering menyamar sebagai warga setempat dan mencoba menyesatkan para pendaki.

Bahkan kisah tentang kuntilanak juga heboh. Sebuah kelompok pendaki nekat memulai pendakian tengah malam dan bertemu dengan gerombolan babi hutan ketika hari mulai gelap.

Salah satu anggota kelompok melanggar aturan dengan mengeluh dalam pendakian. Selama perjalanan, mereka melihat kuntilanak putih melayang di sekitar mereka. Kuntilanak itu mengikuti mereka hingga ke pos berikutnya.