RN - Rokok elektrik atau vape sudah banyak dilarang. Vape dianggap berbahaya karena mengandung kimia.
Pada Desember 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan vape yang mengandung perasa di seluruh dunia. Langkah ini diambil setelah serangkaian penelitian dan pertimbangan mendalam tentang dampak kesehatan dari produk vape berperasa.
WHO menegaskan hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa vaping membantu perokok berhenti dan vape dapat mendorong kecanduan nikotin pada non-perokok, terutama anak-anak dan remaja.
BERITA TERKAIT :Sementara Inggris akan melarang penjualan vape sekali pakai dalam upaya melindungi kesehatan anak-anak. Rencana pelarangan ini juga bertujuan untuk menegaskan kembali niat pemerintah dalam memperkenalkan Undang-Undang yang mencegah generasi muda membeli tembakau.
Adapun rencana tersebut akan diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, pada Senin (29/1/2024).
Di bawah peraturan baru ini, akan ada pembatasan terkait rasa vape, persyaratan kemasan polos, dan perubahan penampilan vape atau rokok elektrik agar kurang menarik bagi anak muda berusia 15 tahun atau lebih muda.
"Seiring dengan komitmen kami untuk menghentikan anak-anak berusia 15 tahun atau lebih muda tahun ini untuk menjual rokok secara legal, perubahan ini akan meninggalkan warisan abadi dengan melindungi kesehatan anak-anak kita untuk jangka panjang," kata Sunak dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
Ada kekhawatiran bahwa vape dapat mendorong kecanduan nikotin di kalangan anak muda. Bahkan sekitar 9 persen anak berusia 11 hingga 15 tahun kini menggunakan vape di Inggris.
Namun, kelompok industri dan Asosiasi Industri Vaping Inggris berpendapat bahwa vape mempunyai risiko kesehatan yang jauh lebih rendah dibandingkan tembakau, dan rasa adalah kunci dalam mendorong perokok untuk beralih.
"Saya mempunyai kewajiban untuk melakukan apa yang menurut saya merupakan hal yang benar bagi negara kita dalam jangka panjang," kata Sunak.
"Itulah sebabnya saya mengambil tindakan berani untuk melarang vape sekali pakai, yang telah mendorong peningkatan vaping di kalangan generasi muda, dan mengedepankan kekuatan baru untuk membatasi rasa vape, memperkenalkan kemasan polos dan mengubah cara vape ditampilkan di toko-toko," imbuhnya lagi.
Pemerintah mengatakan bahwa selain manfaat kesehatannya, larangan penggunaan vape sekali pakai juga akan membantu menjaga lingkungan dari limbah 5 juta vape, yang dibuang setiap minggunya.
Sebagai informasi, rokok menjadi pembunuh terbesar di Inggris yang dapat dicegah, menyebabkan satu dari empat kematian terkait kanker, atau sekitar 80.000 kematian per tahun.