RN - Harapan rakyat agar pilpres dua putaran bisa terwujud. Sebab, hasil survei terbaru tidak ada pasangan yang elektabilitasnya melebihi 50 persen plus satu.
Hasil survei menyebut, Prabowo-Gibran masih menjadi yang paling unggul. Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin menempati urutan kedua dan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud pada posisi ketiga.
Begitu temuan survei terbaru Center for Strategic and International Studies (CSIS) bertajuk “Peta Pilpres Terkini Pasca-Debat Calon Presiden” yang dirilis melalui siaran daring pada hari ini, Rabu (27/12).
BERITA TERKAIT :Diketahui, Hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPR dengan KPU dan Bawaslu pada Selasa (12/9) memutuskan pagu anggaran untuk dua lembaga tersebut di 2024. Namun, anggaran yang disiapkan diperkirakan hanya cukup untuk pemilu satu putaran.
Dalam rapat itu, Pemerintah dan DPR menyetujui pagu anggaran Rp 28,36 triliun untuk KPU. Kemudian, untuk Bawaslu, pagu anggaran disetujui sebesar Rp 11,60 triliun.
Anggaran itu tidak sesuai dengan pengajuan awal KPU. KPU mulanya mengajukan anggaran Rp 44,37 triliun yang mana termasuk anggaran untuk pilpres putaran kedua.
Selain itu, simulasi kebutuhan anggaran Bawaslu untuk pilpres putaran kedua sebesar Rp 4,65 triliun juga tidak masuk dalam pagu anggaran yang disetujui
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan anggaran untuk Pilpres 2024 telah ditetapkan senilai Rp 76.6 triliun. Hasyim mematikan anggaran itu cukup untuk dua putaran. Sedangkan untuk putaran kedua akan menghabiskan dana sekitar Rp 17 triliun.
“Saat survei dilakukan, tingkat elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin 26,1 persen, Prabowo-Gibran 43,7 persen dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen,” ujar Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes saat menempatkan hasil surveinya.
Kendati demikian, Arya menyebut bahwa ketika survei CSIS ini dilakukan, masih ada sekitar 10,9 persen responden yang memilih untuk merahasiakan pilihannya dan juga tidak menjawab.
“Dalam survei masih terdapat 6,4 persen pemilih yang mengaku rahasia dan belum menentukan pilihan, dan 4,5 persen yang mengaku tidak tahu/tidak jawab,” kata Arya.
Survei ini melibatkan 1.300 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia dengan margin of error (MoE) survei ini sebesar +/- 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.