RN - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Jawa Barat lagi jadi sorotan. Sebab, para pejabatnya kepergok plesiran ke Bali.
Dilebeli dengan studi banding, para pejabat itu kabarnya ke Bali hanya menghamburkan sisa anggaran jelang tutup tahun anggaran. Kepergian pejabat itu dinilai tak beretika lantaran Bapenda gagal mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Padahal dengan potensi yang ada, Pemkot Bekasi mestinya mampu mengejar PAD yang hingga triwulan ke III saja belum mencapai target.
BERITA TERKAIT :"Pejabat sekarang kayanya leha-leho banget, padahal sudah masuk penghujung akhir tahun," ungkap salah satu pegawai yang minta namanya dirahasiakan.
Kepala Bapenda Kota Bekasi Arif Maulana kabarnya akan digeser. Arif disebut-sebut sebagai orang kepercayaan mantan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.
Sementara Sekertaris Bapenda Kota Bekasi, Ridwan belum memberikan respon saat dikonfirmasi terkait kepergian jajarannya ke Bali.
Informasi yang didapat redaksi kepergian Bapenda ke Bali tersebut berlabel studi banding. Berangkat dari Kota Bekasi ke Bali pada Kamis 7 Desember 2023. Di Bali mereka melakukan kunjungan ke Bapenda Kabupaten Badung yang juga dihadiri PHRI (Persatuan Hotel dan Restauran Republik Indonesia) Kabupaten Badung.
Bapenda Kota Bekasi berharap dengan ke Bali bisa mendapat ilmu soal optimalisasi pemungutan pajak daerah guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan berupaya meningkatkan efektifitas penerimaan pendapatan daerah melalui Teknologi Informasi.
Beberapa Pejabat Eselon III (Kepala Bidang) pada Bapenda Kota Bekasi terlihat mendampingi Kepala Bapenda Kota Bekasi Arif Maulana dan juga Dirut Bank Jabar Banten (BJB) cabang Bekasi dan pejabat eselon III yang sebelumnya berasal dari DBMSDA (Dinas Bina Marga Sumber Daya Air) Pemkot Bekasi.