RADAR NONSTOP - Sejak pukul 12.30 WIB, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah menggelar gladi resik jelang debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara pada pukul 19.00 WIB.
Wakil Ketua BPN Prabowo -Sandiaga, Priyo Budi Santoso menegaskan pihaknya sedang meraba-raba pertanyaan yang akan dilontarkan paslon capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.
Meski, Kader Partai Berkarya ini mengaku belum mengetahui kubu seberang akan menanyakan apa. “Sudah diplot. Di dua segmen terakhir baik capres-cawapres masing-masing boleh menanya. Ini yang menarik, karena sampai hari ini, tidak ada yang tahu satu pun kecuali beliau masing-masing dan Tuhan. Kita juga tak tahu pak Jokowi dan pak Ma’ruf nanyakan apa, itu menarik,” kata Priyo di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
BERITA TERKAIT :Meski begitu, dia menklaim bahwa jagonya Prabowo-Sandiaga sudah siap dengan pertanyaan apapun, termasuk soal pelanggaran HAM yang ramai di ‘musim’ Pilpres, khususnya soal penculikan aktivis.
“Tapi pada dasarnya, kami tak akan menanyakan yang sifatnya personal, karena ini debat negarawan, kalau dari sisi kami tak bertanya sifat personal, tapi substansi visi misi,” akunya.
“Bisa saja (ditanya soal pelanggaran HAM), akan ditanya soal apapun, natural akan kita jawab, termasuk pertanyaan musiman, hehehe… setiap musim pemilu pasti muncul, kalau nggak pemilu nggak. Kalau muncul lagi, kami sudah siapkan jawaban, karena problematika itu sudah clear," sambungnya.
Lalu, Priyo juga mebeberkan 100 undangan yang diberikan oleh KPU RI akan disebarkan kepada pihak-pihak tertentu. “Undangan dari KPU juga sudah sampai 100 buah, dan hari ini proses pendistribusian memang mepet. Tapi kita tak salahkan KPU,” ucapnya.
Nantinya, 100 undangan itu di antaranya masing-masing untuk parpol koalisi dapat 6. Ada 5 parpol koalisi, jadinya 30 didistribusikan ke parpol.
“Dan 70-nya dibagi ke tokoh-tokoh milenial, tokoh emak-emak nasional, dan kepemimpinan BPN yang inti secara bergilir dapat kesempatan untuk hadir,” tandas Sekjen Partai Berkarya itu.