RN - Prabowo Subianto menuding para pengamat. Kata dia, kerja para pengamat, komentator dan orang terpelajar (intelektual) hanya menggerutu dan ngomel.
"Maaf, sekarang ya di negara kita ini banyak yang berprofesi sebagai pengamat. Kemudian tidak hanya pengamat, ada lagi berprofesi sebagai komentator, intelektual, orang pinter, abis itu banyak kerjanya yang ngomel, menggerutu, mencari-cari (kesalahan)," kata Prabowo dalam pidatonya ketika menerima dukungan dari Barisan Pengusaha Pejuang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023) siang.
Prabowo mempertanyakan kontribusi para pengamat dan komentator itu terhadap upaya memajukan perekonomian Indonesia. Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, para komentator yang hanya ngomel itu tak bisa menghadirkan lapangan kerja bagi rakyat.
BERITA TERKAIT :"Saya mau tanya, punyakah mereka, bisa enggak mereka menciptakan lapangan kerja? Punyakah mereka pabrik yayg bisa menghasilkan orang bekerja?" kata Prabowo, lalu disambut tepuk tangan puluhan anggota Barisan Pengusaha Pejuang.
Capres yang punya kekayaan Rp 2 triliun itu menyebut, perekonomian Indonesia hanya bisa berkembang lewat kontribusi para pengusaha. Sebab, para pengusaha bisa menyediakan lapangan kerja bagi rakyat.
"Negara ini kalau memang kita mau merdeka, kita harus dorong para pengusaha muda untuk berkreatif, berinovasi, untuk Indonesia jadi kaya. Kita bikin Indonesia jadi negara kaya, kita tidak ingin Indonesia jadi negara biasa-biasa saja," kata Prabowo.
Menteri Pertahanan itu menambahkan, Presiden Jokowi adalah seorang pengusaha. Dirinya juga seorang pengusaha usai pensiun dari TNI AD. "Saya juga pengusaha. Kenapa? Karena (uang) pensiun saya sebagai jenderal enggak cukup," ujarnya.
Dalam acara tersebut, Prabowo juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Barisan Pengusaha Pejuang. Organisasi tersebut dipimpin oleh menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution.