Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Demo Pro Palestina Meluas, Stasiun Di New York Lumpuh, 200 Pendemo Ditangkap 

RN/NS | Sabtu, 28 Oktober 2023
Demo Pro Palestina Meluas, Stasiun Di New York Lumpuh, 200 Pendemo Ditangkap 
Demo dukung Palestina di Amerika Serikat.
-

RN - Cap Israel brutal dan biadab meluas. Lebih dari 200 demonstran ditangkap oleh Kepolisian New York, Amerika Serikat (AS), setelah menggelar aksi pro-Palestina yang membuat lumpuh Stasiun Grand Central.

Dalam aksinya, para demonstran yang kebanyakan warga Yahudi yang tinggal di New York ini menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza.

Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (28/10/2023), aksi duduk massal atau mass sit-in yang diikuti oleh ratusan orang ini digelar oleh kelompok bernama Suara Yahudi untuk Perdamaian (JVP) di Stasiun Grand Central di New York City pada Jumat (27/10) malam waktu setempat.

BERITA TERKAIT :
Israel Bom Rusun Di Gaza, Ratusan Mayat Bergelimpangan 
Setelah Bela Gaza Palestina, Kini Mia Khalifa Tobat Dari Bintang Film Seks

Para demonstran yang mengenakan kaos warna hitam dengan tulisan berbunyi 'Not In Our Name' dan 'Cease Fire Now' memenuhi main hall pada Stasiun Grand Central yang biasanya ramai orang. Ada juga demonstran yang mengenakan kaos bertuliskan 'Jews Say Cease Fire Now'.

Demonstran-demonstran lainnya juga berkumpul di luar gedung stasiun dalam aksi yang sama. Kelompok JVP cabang New York City menyebut ada ribuan anggotanya yang menghadiri aksi tersebut hingga memblokir jalur utama stasiun kereta api di pusat kota New York tersebut.

JVP dalam pernyataannya menyebut aksi duduk massal yang digelar secara damai itu merupakan 'aksi pembangkangan sipil terbesar yang pernah terjadi di kota New York dalam 20 tahun'.

Dalam aksi ini, para rabi Yahudi yang turut hadir menyalakan lilin Sabat dan membacakan doa Yahudi untuk orang-orang yang meninggal, yang disebut kaddish.

"Meskipun Sabat biasanya merupakan haris istirahat, kita tidak bisa beristirahat sementara genosida terjadi atas nama kami," ucap Rabi May Ye dalam pernyataan yang dirilis pihak penyelenggara aksi.