RN - Meski sudah menjelang masa akhir jabatan. Pihak - pihak tertentu masih saja ribut soal Ijazah Presiden Joko Widodo. Anehnya, saat Jokowi menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, soal ijazah ini tidak pernah muncul kepermukaan.
“Kenapa semua orang-orang ributin soal Ijazahnya Pak Jokowi sich? yang ribut - ribut soal itu apakah mereka semua lebih pintar lantaran sudah miliki ijazah?,” ujar Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI)’ 98, Willy Prakarsa, Selasa (10/10/2023).
Fakta dan realitanya, lanjut Willy Prakarsa, orang - orang yang ributin ijazah Presiden Jokowi tidak bisa dan tidak mampu menjadi Presiden RI, meski mereka mengaku miliki ijazah.
“Memangnya apakah dibutuhkan ijazah syarat untuk menjadi Presiden? Kalau mau lakukan penelitian, Pak Jokowi pernah menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI, kenapa tidak tanyakan itu pada KPU dan jajarannya?,” beber Willy.
Seterusnya Willy mengatakan, sungguh sangat beruntung Pak Jokowi itu sangat demokratis dan tidak mau tanggapi issue soal ijazah. Mungkin beliau (Presiden Joko Widodo) berpikir namanya juda demokrasi dan itu semua kembali pada perspektif publik yang menilainya.
“Pak Jokowi tidak mau menanggapi persoalan itu artinya itulah edukasi biar publik bisa bedakan mana bedanya orang pintar dan orang bodoh. Udah Gitu Aja,” tandas Willy Prakarsa.