Pilpres 2024 JARI’98 Punya Warna Sendiri, Siap Deklarasi Jokowi 3 Periode
RN - Di tengah hiruk pikuk menuju Pilpres 2024. Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 miliki warna sendiri. Ogah terbawa arus tiga poros, dua poros dan lain - lain. Tetap tegak lurus dengan Jokowi lanjut 3 periode.
Begitu dikatakan Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa seraya mengungkapkan dalam waktu dekat ini pihaknya (JARI’98 dan simpatisan) akan menggelar deklarasi dukung Jokowi lanjut ke- 3 periode.
“Hak politik seseorang dilindungi oleh Undang - Undang, begitu juga UUD 1945 adalah bagian dari sumber hukum tetapi bukan berarti harga mati,” ujar Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co, Minggu (1/10/2023).
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?
Willy melanjutkan, hiruk pikuk dan gemuruh lanjut ke-3 periode katanya bertentang bahkan disebut sebuah pelanggaran konstitusi? Pasal 7 UUD 1945 miliki batas 2 periode?
Di sisi lain, jelas Willy, katanya Vox Populi Vox Dei (Suara Rakyat adalah Suara Tuhan). “UUD 1945 bukanlah Kitab Suci yang kelestariannya terjaga utuh, soal itu adalah teknis dan urusan para pakar kelak lakukan kajian - kajian,” ujarnya.
Namun, imbuh Willy, untuk edukasinya di Pemilu 2024 ini, JARI'98 miliki warna politik yang berbeda, minimal kita dapat memetik suatu hikmah sehingga bisa memelihara perbedaan tetapi terus menjalin rasa Persatuan dan Kesatuan sesama anak bangsa.
“JARI'98 dukung kembali Pak Jokowi untuk lanjut ke-3 periode bukanlah sesuatu yang mustahil, mengingat beliau dan jajaran telah sukses dengan segala program kerjanya. Ilustrasinya ada dalam lagu ini (Ingin Marah Silahkan, Vokal Lis Hariyanto),” tukas Willy Prakarsa.
Lebih lanjut Willy juga mengatakan, seharusnya tidak perlu kejang - kejang dan marah ketika JARI’98 usung dan dukung kembali Pak Jokowi untuk lanjut ke-3 periode.
“Harusnya tidak kejang-kejang, rayakan demokrasi dengan baik, namun tetap rakyatnya yang menang. Namanya juga demokrasi pestanya rakyat, Pro dan Kontra itu kan dinamika demokrasi, yang dilarang itu jangan kebanyakan dan kebangetan menghisap aroma terasi, gitu aja koq dipusingin sich,” pungkas Willy.
