RN - Brand Avaress saat ini sedang fokus dengan artikel produk celana, penjualan produknya terbilang sangat sukses dan dikenal luas pada pasar outdoor di Indonesia sejak tahun 2010.
"Alhamdulillah saya bisa kenalin dan jual produk ini dengan berbagai cara seperti pertemanan, toko, sampai instansi. Saat ini penjualan ada di beberapa marketplace online. Gini yah orang dagang itu harus jujur dan selalu berfikir positif, persaingan antar brand sekarang kan makin banyak dan semakin cahuy, nah kita perlu jalanin dengan menjaga kualitas sebagai apresiasi kepada konsumen atau pemakai , karena itu InsyaAllah modal utama buat saya bisa sampe sekarang," ungkap Founder Avaress Herry Nuryadin di Cakung Jakarta Timur Rabu (6/9/2023).
Hery menambahkan, awal merintis sekedar iseng dengan membuat beberapa namun ternyata hasil nya tidak biasa. Tidak hanya membuat celana namun berbagai produk lain seperti hammock, kemeja, jaket juga termasuk artikel produk yang ia buat, dikarenakan sesuatu hal beliau saat ini hanya memproduksi artikel celana yang sudah lebih dari 30 seri artikel peroduk.
BERITA TERKAIT :"Beberapa artikel lain pernah kita bikin yah, ada kemeja jaket dan hammock, nah karena ada sesuatu hal saya agak sedikit melandai, di tambah lagi pandemi covid, sekarang lagi fokus di celana aja, kadang ini aja suka gak kekejar karena saking banyak nya pesanan,” tambah pria asal Cianjur.
Bukan hanya mengerjakan produk merk brand nya saja, Herry juga menerima berbagai pesanan dari luar, seperti yang sudah berjalan banyak yang puas dengan hasil buatannya, berbagai kementerian, kepolisian hingga TNI pun datang untuk memesan di Avaress Outdoor Equipment.
"Doain aja kita bisa terus berkembang, produk lokal semakin di kenal dan pemerintah bisa suport dalam pengadaan bahan material nya, biar kita sebagai produsen UMKM bisa mudan dapetin bahan baku secara terus menerus tanpa harus pusing mikirin hari ini ada bahan blm tentu besok dapet bahan yang sama hehe,” tutup Herry dengan logat khas Cianjur Selatan
Avaress Outdoor Equipment telah resmi terdaftar pada lembaga Hukum dan Hak Asasi Manusia Dirjen Kekayaan Intelektual (HAKI) pada Februari 2018. “Bangga produk dalam Negeri, Tingkatkan daya beli masyarakat dengan cinta buatan Negeri Sendiri".