RN - Borok Budiman Sudjatmiko dibongkar. Boroknya dibuka lantaran politisi PDIP ini bergabung ke Prabowo.
Budiman dituduh meminta jatah menteri ke Jokowi hingga soal utangnya yang diberesi PDIP. Tapi Budiman memiliki alasan ketika ia memutuskan untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Namun tegasnya, dukungan tersebut tak membicarakan soal posisi apa yang didapatnya ketika Menteri Pertahanan (Menhan) itu menjadi presiden terpilih 2024-2029.
BERITA TERKAIT :"Nggak ada, saya tidak pernah bicara soal itu. Nggak ada pembicaraan soal menteri, tidak ada pembicaraan soal posisi apapun," ujar Budiman usai menghadiri Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Kendati demikian, ia tentu akan mempertimbangkan jika adanya tawaran-tawaran untuk menduduki kursi menteri. Namun, bukan berarti sosok yang akan didukungnya akan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Tentu saja akan saya pertimbangkan (jika ditawari posisi menteri), tetapi pengandaian seperti itu seperti apa ya, seperti menggantang asap (perbuatan yang sia-sia). Karena pemilunya kan juga belum, dan kita juga enggak tahu siapa yang akan menang," ujar Budiman.
"Siapa tahu calon yang saya dukung kalah atau menang," katanya melanjutkan.
Di samping itu, ia juga membantah sejumlah tudingan dari Politikus PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Salah satunya soal PDIP melunasi utang-utangnya yang mencapai miliaran. "Kalau ada urusan pribadi saya tidak pernah membebani partai," ujar Budiman.
Ia menegaskan uang bukanlah motivasi utamanya terjun ke dunia politik. Apalagi ia sebelumnya juga merupakan anggota DPR selama dua periode, meskipun pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 ia tak terpilih.
Ia juga membantah meminta posisi menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP. Ungkapnya, Jokowi-lah yang pernah memintanya untuk menduduki kursi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT).
"2015 saya dipanggil ke Istana, Pak Jokowi bilang kita ingin Menteri Desa Mas Budiman, tapi rupanya ada dinamika politik yang lain-lain, oke," ujar Budiman.