RADAR NONSTOP - Akhirnya terkuak teka-teki pencalonan Ma'ruf Amin. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membuka tabir teka-teki tersebut.
Kata Mega, dirinya sebenarnya masih menginginkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla berduet pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun, Presiden Kelima RI itu tak mau memaksakan keinginannya karena akan melanggar aturan.
Megawati menyampaikan hal itu saat berbicara pada perayaan ulang tahun ke-46 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1). Sebelum menyerahkan potongan tumpeng, putri Proklamator RI Bung Karno itu sempat mengucapkan beberapa patah kata.
BERITA TERKAIT :Di dekat Megawati ada sejumlah tokoh. Antara lain Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Jusuf Kalla, Wakil Presiden Keenam RI Try Sutrisno, Wakil Presiden Kesembilan RI Hamzah Haz, serta Kh Ma’ruf Amin.
"Tadinya terus terang saya bilang ke Pak Jusuf Kalla. ‘Pak, kalau masih bisa, sekali lagi, Pak,” kata Megawati mengenang pernyataannya kepada tokoh yang kondang dengan inisial JK itu.
Ternyata, keinginan Megawati terhalang aturan. “Karena menurut undang-undang enggak boleh, bikin kepala saya pusing," tutur Megawati.
Oleh karena itu, Megawati berupaya mencari sosok yang tepat untuk mendampingi Jokowi. Akhirnya, politikus kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 itu menanyakan kesediaan Ma'ruf yang juga rekannya di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Saya tanya kiri, tanya kanan, akhirnya saya tanya sama Pak Ma'ruf. ‘Pak, kalau mau mendampingi Pak Jokowi, mau apa enggak?’,” kenang Megawati.
Ternyata Kiai Ma’ruf bersedia menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019. “Beliau mau. Alhamdulillah," tegasnya.