Belum Juga Kerja, PPP dan NasDem Sudah Nyerang Pejabat Baru
RADAR NONSTOP - Baru juga dilantik dan belum kerja, pejabat tinggi pratama yang baru saja dilantik Anies sudah mendapat serangan.
Adalah Fraksi Partai NasDem dan PPP yang menyerang dengan mempertanyakan kompetensi para pejabat yang baru dilantik tersebut.
Bestari Barus, Ketua Fraksi NasDem di Kebon Sirih menilai, ada pejabat yang tidak berpengalaman dan tidak memiliki kompetensi menjadi kepala dinas.
BERITA TERKAIT :Ongen Sangaji Bantah Partai Nasdem Tidak Maksimal Dukung RIDO
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Dia mencontohkan, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Hari Nugroho, yang dilantik menjadi Kepala Dinas Bina Marga DKI, Rabu (9/1/2019) kemarin.
"Ini memang hak gubernur, namun kita tentu mengimbau kepada gubernur untuk meletakan orang yang pernah berproses panjang di dinas-dinas tertentu. Atau yang memiliki keterkaitan dengan bidangnya," ujar Bestari ketika dihubungi, Kamis (10/1/2018).
Bestari mengkhawatirkan kepala dinas yang ditempatkan tidak sesuai kompetensi akan berdampak pada kinerja Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, akan kesulitan menjalani tugas pokok dan fungsinya di lapangan.
Untuk itu, dia meyarankan agar memilih pejabat tak hanya mempertimbangkan kemampuan akademisnya, tapi juga teknis dan pengalamannya di lapangan.
"Kalau ditaruh orang yang belum memahami Bina Marga, tentu akan mengalami kendala-kendala teknis dan harus belajar lama," kata Bestari.
"Di rapat kerja, nanti kami uji kompetensi dari pada kepala dinas tersebut. Apa program dan planning dia terkait dengan penganggaran yang sudah disetujui. Termasuk bagaiman dia menjalankan program APBD ini," lanjut Bestari.
Hal senada juga diutarakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ichwan Zayadi. Menurut pendapat Ichwan, pejabat yang dipilih sebagai kepala dinas harus mengetahui seluk beluk pekerjaan yang dijalaninya. Kinerja pejabat berpengaruh terhadap percepatan pembangunan Ibu Kota.
"Jelas akan ada pengaruhnya kalau tidak dipegang orang berkompeten. Analoginya, orang biasa bawa bajaj, tapi dikasih taksi. Kami minta lain kali kalau seleksi pejabat harus sesuai dengan bidangnya," tandas Ichwan
