RN - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa menegaskan Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar hari ini (Minggu 14 Mei 2023 di Gelora Bung Karno yang Insya Allah dihadiri oleh Presiden RI Bapak H. Ir. Joko Widodo adalah reuni dan menjalin silaturrahmi.
“Jika ada yang mengatakan dan miliki asumsi bahwa Musra bagian dari agenda politik, itu dinamika dari berdemokrasi. Suka-suka dia aja mau berkomentar apapun,” ujar Willy Prakarsa.
Harusnya, tambah Willy, saat ini para Ketua Umum Partai Politik (PARPOL) lakukan Investigasi ke lapangan dan lakukan Survei, Apakah Rakyat Indonesia masih tertarik dengan Politik dan Partai? Atau sebaliknya Rakyat Indonesia sudah kehilangan Kepercayaan (Trust), sehingga Animo Rakyat Indonesia turun menukik tajam?
BERITA TERKAIT :“Dari tahun ke tahun, nama Rakyat Indonesia sudah tidak asing terdengar di telinga selalu menjadi Komoditas Politik, alih-alih perjuangkan Kesejahteraan Rakyat dan ciptakan lapangan kerja? namun faktanya sampai saat ini Kesejahteraan tersebut adalah bagian dari KENANGAN yang tidak pernah TEREALISIR dalam kehidupan Nyata yg katanya menjual nama UUD 1945 dan Pancasila,” terang Willy Prakarsa.
Selanjutnya Willy juga mengatakan, hadirnya Jokowi sebagai Presiden RI adalah sebuah fenomena baru sebagai Magnetik PEMERSATU bangsa, tentunya bersama jajaran yang telah berjuang untuk NKRI dan itu terbukti Nyata sehingga dapat dirasakan oleh Rakyat di seluruh Indonesia.
“Selain Infrastruktur PEMERINTAH hadir aktif ikut dalam Penanggulangan masalah sosial. Saya sendiri sebagai bagian dari Rakyat Indonesia tentunya menghendaki beliau lanjut ke-3 Periode daripada pilih dan coblos Capres baru yang integritasnya masih belum jelas alias Abu-Abu?,” cetusnya.
Willy menegaskan, jika Rakyat Indonesia menyatu dan bulat 1 Suara dukung beliau kembali lanjut ke-3 Periode apakah salah? Vox Populi Vox Dei (Suara Rakyat adalah Suara Tuhan ), dan itu jauh di atas Konstitusional.
“Selain itu, secara otomatis artinya Jokowi kembali menjadi Pemersatu, serta telah kembali ke UUD 1945 yang Asli. Sebab, sejak tahun 2002, UUD 1945 yangvAsli telah dilakukan 4x Amandemen dan ujung-ujungnya untuk kepentingan Pribadi dan Golongan khususnya di sektor Migas.
“Amandemen itu ternyata bukan untuk kepentingan Rakyat Indonesia!! Karena itu, harus kembali ke UUD 1945 yang asli, agar secara Otomatis membuat Rakyat Indonesia berdaulat secara Politik dan Ekonomi, dan ini yang bikin panik dunia Internasional terhadap Indonesia,” tukas Willy Prakarsa.
Dijelaskannya, jika Rakyat Indonesia kembali dukung Pak Jokowi laju ke-3 Periode caranya mudah, berdoa dalam hati kemudian bergerak dan ikuti petunjuk dan arahan beliau TEGAK LURUS.
“Buat orang - orang yang Kontra terhadap gerakan ini, Kita doa'kan semoga mereka sehat selalu dan diberi hidayah oleh Allah Swt dan Indonesia Maju serta selamat dari Propaganda Asing,#UdahGituAja,” pungkas Willy Prakarsa.