RN - Semenjak era reformasi hingga saat ini, PPP terus mengalami penurunan suara dari Pemilu ke Pemilu. Puncaknya di tahun 2019 dimana PPP hanya memperoleh 4,52% suara sah nasional, hanya sedikit di atas ambang batas parlemen (parliamentary treshold) sebesar 4%.
Berbagai upaya dilakukan oleh PPP untuk mengembalikan kursinya dan tetap eksis di kancah perpolitikan nasional.
Dan sebagai kado manis di usianya yang ke 50 tahun, kabar baik terdengar santer belakangan ini. Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dikabarkan akan segera berlabuh ke PPP. Hal ini tentu saja membawa gairah bagi kader-kader Partai Persatuan Pembangunan.
BERITA TERKAIT :Ditemui dalam peringatan Nuzulul Qur’an di Pondok Pesantren Al Washilah, Kembangan, Jakarta Barat Minggu malam (9/4/2023), Ketua DPC PPP Jakarta Barat, Wahyudin mengungkapkan “Kami sangat senang dan berbahagia mendengar kabar kepindahan Bang Sandi ke PPP. Ini akan menjadi booster yang menambah daya dorong bagi mesin partai untuk berakselerasi dengan kerja-kerja elektoral menuju Pemilu 2024”.
Ia menambahkan bahwa kedekatan dengan Bang Sandi sudah terjalin lama, sejak Pilkada DKI 2017. “Kedatangan Bang Sandi di PPP sejalan dengan misi PPP yang terus berkhidmat melayani Umat. Kemenangan di Pilkada DKI membuktikan bahwa Bang Sandi sangat memahami keinginan, harapan, dan aspirasi warga Jakarta. Dan untuk bangkit di 2024, PPP khususnya di Jakarta Barat harus mampu meneladani kedekatan Bang Sandi dengan masyarakat dari berbagai kalangan,” tambahnya.
Ini dicontohkan pada saat Bang Sandi hadir dalam Peringatan Nuzulul Qur’an di Al Washilah yang diselenggarakan oleh DPC PPP Jakarta Barat, yang menunjukkan kedekatan Beliau dengan para ulama, pondok pesantren dan para santri.
“PPP sebagai partai warisan ulama harus tetap dekat dengan Ulama dan Pondok Pesantren. Kejayaan PPP di 2024 harus dimulai dari pesantren sebagai pusat pencetakan kader-kader bangsa yang modern, profesional dan religius. Imtak dan Iptek dimulai dari pesantren. Dan PPP harus mulai kembali menata langkahnya dari pesantren dengan bimbingan para ulama dan kyai-kyai pesantren,” ungkap Wahyudin, perihal peringatan Nuzulul Qur’an di Pondok Pesantren Al Washilah, Kembangan.
Dan PPP akan terus hadir di pesantren-pesantren, majelis ta’lim dan tempat-tempat berkumpulnya Umat. “Ini akan menjadi arus gerakan utama PPP khususnya di Jakarta Barat untuk berjuang membela umat dan ulama sebagai partai Islam, serta membela kaum mustad’afin, kelompok yang terpinggirkan, kaum dhuafa dan fakir miskin,” lanjut Wahyudin.
“Perjuangan membebaskan umat dari kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan menjadi agenda utama PPP sebagai solusi dalam berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Karenanya kehadiran Bang Sandi di PPP akan menjadi inspirasi, motivasi dan semangat baru PPP Jakarta Barat dalam melayani umat. Dan sangatlah layak apabila dalam Pemilu 2024, PPP Jakarta Barat meminta DPP PPP agar mengusung Bang Sandi sebagai calon Presiden 2024. Karena selain akan mampu menaikkan suara PPP, figur Bang Sandi jugalah yang sangat diharapkan menjadi pemimpin nasional yang akan membawa umat Islam dan rakyat Indonesia menuju kemakmuran,” tutup Wahyudin.