RN - Desakan mundur Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI, Jimmy CK,SE,AK terus bergemuruh. Gerakan ini merupakan bagian penyelamatan partai menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPD) Partai Hanura Jakarta Timur (Jaktim), Yoyon menjelaskan, anggaran verifikasi faktual (Verfak) yang diberikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rp100 juta ditransfer langsung ke rekening DPC Hanura Jaktim.
Namun, berdasar keterangan Ketua DPC Jaktim, bahwa Jimmy meminta menarik semua uang tersebut dari rekening DPC. "Sayangnya, Ketua DPC hanya diberikan uang pengganti Rp5 juta, Sekretaris dan Bendahara DPC Jaktim dikasih Rp10 juta. Sisanya, Rp75 juta dibawa Jimmy dengan alasan untuk operasional dan kantor partai. Ini info dari ketua DPC Jaktim yang gw terima," kata Yoyon di Jakarta, Sabtu (25/3) malam.
BERITA TERKAIT :Namun, saat verfak berjalan DPC Jaktim tidak memiliki anggaran operasional karena sudah diambil oleh Ketua DPD Hanura DKI, Jimmy. "Sisanya ke mana? silakan tanya Jimmy," ketusnya.
Dia mengaku, sayang dengan Hanura di ibu kota sehingga terpanggil untuk menyelamatkan dan kembalikan kejayaannya di Jakarta.
Karena itu, perusak partai harus mundur atau dimundurkan. "Kami ingin Hanura kembali ada wakilnya di DPRD DKI, seperti 2014-2019 ada 10 anggora DPRD DKI dari Hanura," beber dia.
Yoyon menegaskan, akan terus berjuang agar Hanura bisa masuk lima besar di Jakarta. Dia menyebut, ke depan agenda politik cukup padat jadi memerlukan seorang ketua yang energik, tanpa kasus, dan memiliki visi untuk besarkan Hanura.
"Pengurus dan kader se-Jakarta akan meminta dan mendesak DPP segera memecat Jimmy. Ini demi penyelamatan partai di Jakarta," tandas dia.