RN - Februari 2023 bisa menjadi bulan bencana. Tercatat ada 57 kali kejadian bencana dalam sepekan atau dari tanggal 20-26 Februari.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku ini meningkat dibandingkan pekan sebelumnya yakni 55 kali kejadian bencana. Selain itu, dilaporkan sebanyak 65.955 orang terdampak dan mengungsi.
“Jadi dalam satu pekan terakhir dari tanggal 20 sampai 26 Februari ini kita berada di minggu terakhir bulan Februari, yang sebelumnya pada minggu kedua kejadian bencana hidrometeorologi basah sedikit menurun di awal Februari juga menurun, di akhir Februari ini kita ada kenaikan,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari laman Youtube resmi BNPB, Selasa (28/2/2023).
BERITA TERKAIT :“Ada banjir 29 kali, longsor 13 kali, cuaca ekstrem 13 kali, ada kebakaran hutan 2 kali, banjir paling banyak masyarakat terdampak,” ungkapnya.
Sementara itu, pria yang akrab disapa Aam itu melaporkan dari 57 kejadian bencana tersebut sebanyak 10.323 rumah terendam banjir dan 135 rumah rusak.
“Kalau rumah rusak biasanya kalau kita udah mulai masuk menjelang transisi dari hujan ke kering atau kering ke hujan itu biasa kita ada cuaca ekstrem sifatnya angin kencang baik dengan ataupun tidak disertai oleh hujan ini juga cukup merusak terutama bagian atas dari rumah atau bangunan,” jelas Aam.
Kemudian, Aam melaporkan kalau dilihat dari distribusi spasialnya bahwa Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Sumatera sedikit bagian Kalimantan dan Sulawesi terdampak dengan curah hujan dengan intensitas medium hingga tinggi. “Khususnya di Jawa dalam 23 hari terakhir ini,” katanya.
“Jadi ini sebenarnya mulai trendnya itu mulai bergeser jadi angin puting beliung, cuaca ekstrem, angin kencang itu sudah mulai dominan meskipun banjir karena faktor hujan di beberapa tempat dipengaruhi juga oleh kondisi-kondisi regional, ini masih tetap terjadi,” tandasnya.