RN - Mimpi Partai Golkar menambah perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024 mendatang bisa kandas. Dikarenakan politisi bansos.
Begitu dikatakan pengamat politik dan kebijakan publik dari Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul.
Menurut Adib, cawe - cawe politisi, khususnya anggota DPRD DKI Jakarta sebagai suplayer beras bansos DKI Jakarta 2020 berdasarkan unggahan dokumen Twitter akun Kurawa sudah otomatis memberikan stigma buruk pada asal partai anggota legislatif yang namanya disebutkan.
BERITA TERKAIT :Adib memberikan pendapat, meski DPRD DKI Jakarta diam dan cuek bebek atas kasus beras bansos busuk tersebut, namun partai mestinya mengambil tindakan tegas, terutama saat seleksi Caleg untuk Pileg 2024 mendatang.
“Khususnya Partai Gokar yang sudah sejak awal memiliki libido tinggi ingin mengusung Ahmad Zaki Iskandar (Bupati Tangerang sekaligus Ketua DPD Partai Golkar) untuk maju ke DKI 1, ujian pertamanya adalah menambah kursi Golkar di Kebon Sirih,” ujar Adib.
Jika gagal (red - menambah perolehan kursi) lanjut Adib, sebaiknya Zaki kubur dalam - dalam mimpinya maju ke DKI 1. “Kalau menambah perolehan kursi saja gagal, ngapain maksain diri Nyagub,” katanya.
Oleh karena itu, Adib menyarankan, Ahmad Zaki Iskandar sebagai Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta harus tegas, bernyali saat seleksi dan mengusulkan Caleg yang akan tarung di Pileg 2024.
“Yang terindikasi terlibat cawe - cawe sebaiknya dicoret atau jangan masuk dalam daftar Caleg 2024. Jangan gegara nila setitik, susu sebelanga jadi rusak,” tandasnya.
Diketahui, dalam unggahan Twitter akun Kurawa, terdapat nama - nama politisi yang saat ini menjadi anggota legislatif di Kebon Sirih. Tak hanya menyebut nama, Twitter akun Kurawa juga secara jelas menyebutkan asal partai dan lembaga.
Dalam dokumen tersebut dengan jelas Twitter akun Kurawa menyebutkan Fraksi Golkar dan Dimaz Golkar. Yang pertama atas nama Fraksi Golkar tidak diterangkan atas nama siapa.
Sementara itu, Dimaz Raditya Nazar Soesatyo anak dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) akrab disapa Dimaz yang ini duduk di Komisi C DPRD DKI Jakarta saat dikonfirasi mengaku tidak paham.