RN - Stunting hingga kemiskinan masih menjadi momok di Jakarta. Balita bogel atau kate alias stunting akibat kurang gizi itu akan dituntas pada tahun 2024.
Selain stunting, Pemprov DKI Jakarta juga berjanji akan menuntaskan kemiskinan. Hal ini dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 di Balai Kota DKI Jakarta.
Dia memasang target penurunan angka stunting hingga kemiskinan ekstrem pada 2024. Heru menargetkan Jakarta terbebas dari kemiskinan ekstrem di tahun mendatang.
BERITA TERKAIT :HBH sapaan akrab Heru awalnya berpesan kepada jajarannya agar dapat memastikan program pembangunan daerah yang direncanakan mampu memacu pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
"Sehingga target pembangunan 2024 tercapai dengan efektif dan efisien," kata Heru Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (15/2/2023).
Lebih lanjut Heru membeberkan Jakarta memiliki sejumlah program prioritas meliputi meliputi penanganan banjir, kemacetan, tata ruang, pengentasan stunting, hingga penanganan kemiskinan ekstrem. Selain menargetkan kemiskinan ekstrem nol persen, Heru menargetkan penurunan angka stunting di bawah 5%.
"Penanganan kemiskinan ekstrem dengan target 0% di tahun 2024, serta target angka stunting turun di bawah 5%," jelasnya.
Karena itu, dia mewanti-wanti agar anggaran yang diusulkan tak sekadar menyentuh hasil akhir, tapi juga harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Semua itu, kata dia, harus dicapai dengan berpedoman pada prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran belanja.
"Juga merumuskan program kegiatan yang berpotensi didanai dengan skema pendanaan atau pembiayaan selain APBD. Dengan demikian, percepatan pembangunan daerah dapat terakselerasi," tegasnya.
Heru juga berbicara mengenai arah pembangunan Kota Jakarta, yaitu peningkatan ketahanan kota melalui penguatan ekonomi dan pemantapan kualitas pelayanan dasar. Hal ini sesuai dengan perencanaan dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2023-2026.
Heru juga menjelaskan perekonomian DKI Jakarta pada 2022 tumbuh 5,25 persen (c-to-c) dan inflasi terjaga pada kisaran 3+1 persen (y-o-y). Capaian pada tahun 2022 ini tentunya merupakan kabar baik di tengah prakiraan perlambatan ekonomi pada 2023. Perekonomian Jakarta juga diproyeksikan tumbuh 6,4 persen pada 2024.
Kendati demikian, lanjut dia, Jakarta sebagai kota global perlu sigap dalam mengantisipasi kemungkinan penurunan kondisi perekonomian dampak dari konflik internasional.