RN - Jawa Tengah menjadi lumbung terbesar PDIP. Kader Banteng di sana dikenal solid dan siap gerak jika ada intruksi Megawati Soekarnoputri.
Terbukti, Pilpres 2014 dan 2019, suara Jokowi signifikan. Sebaliknya Prabowo remuk di Jawa Tengah.
Sementara Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah menyatakan tancap gas untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
BERITA TERKAIT :Pertemuan dengan relawan pendukung Anies juga sudah dilakukan. "PKS Jawa Tengah siap gas pol menangkan Anies dari DPW hingga ke Ranting," kata Ketua DPW PKS Jawa Tengah, Muh Haris dalam keterangannya, Sabtu (11/2/2023).
Ia menjelaskan pertemuan bersama relawan Anies (Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera) sudah dilakukan sejak bulan Desember 2022. Ia menyebut pertemuan itu untuk menyatukan tujuan dalam memenangkan Pemilu.
Sementara pengamat politik Adib Miftahul meminta PKS jangan hanya modal teriak. Sebab, dua kali pilpres saat PKS mendukung Prabowo tidak terbukti.
Artinya kata Adib sikap sesumbar dan gembar-gembor PKS hanya mimpi siang bolong.
"Fakta jelas, 2014 dan 2019 Prabowo gagal dan suaranya hancur di Jateng," ungkap Adib kepada wartawan, Sabtu (11/2).
Sebaiknya PKS kata Adib bukan sesumbar tetapi menyiapkan mesin yang solid. "Banteng Jateng itu tenang tapi kalau dipecut mereka bakal nyeruduk," ungkapnya.
Hingga saat ini kata Adib dukungan PKS ke Anies saja masih abu-abu. "PKS tak seperti NasDem yang berani terbuka. Padahal PKS tak ada beban jika dia terbuka dukung Anies karena tidak dalam barisan koalisi Jokowi," sindirnya.
Sikap abu-abu PKS lanjut Adib tidak sejalan dengan sesumbar yang digembar-gemborkan. "Mau dukung tapi masih malu. Jika dilihat peta koalisi saat ini, peluang PKS itu hanya ada di Anies karena PDIP pasti menolak PKS," tambah Adib.