RN - Willy Prakarsa, Ketua Prisidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 mengingatkan, bijaklah menggunakan media sosia (medsos).
Jangan sampai gegara ibu JARI, akhirnya berujung masuk penjara. “Mencermati media sosial saat ini di tengah memasuki tahun Politik 2024 semakin memanas. Ada saja issue - issue yang tidak rasional terus digoreng demi memenuhi syahwat politik,” ujar Willy Prakarsa, Sabtu (21/1/23).
Willy lantas menegaskan, perlu diluruskan, terkait Kapolri Jenderal Pol Drs Listyo Sigit Prabowo Msi, dalam menangani kasus dan perkara terkait peristiwa Ferdi Sambo, Teddy Minahasa telah selesai dan kasus tersebut lagi bergulir dipersidangan.
BERITA TERKAIT :“Sebagai Rakyat tugas kita hanya menonton saja, itu pun kalau mau ditonton,” katanya.
Selanjutnya Willy mengingatkan, sangat tidak elok dan etis jika peristiwa tersebut selalu dikait-kaitkan dengan Kapolri. Polri saat ini PRESISI dan serba transparan dalam mengemukakan sebuah kasus atau perkara lainnya.
“Media Sosial bisa jadi Kompor pemanas dan pemantik, jadi oleh karenanya gunakanlah dengan bijak, adil dan arif. Jangan gegara media sosial kita masuk penjara oleh karena menghujat, mencemooh dan memfitnah,” pungkas Willy.