Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Warning Ketum KONI DKI, Cabor Lemah Gak Diberangkatkan ke PON Sumut Aceh

RN/NS | Kamis, 12 Januari 2023
Warning Ketum KONI DKI, Cabor Lemah Gak Diberangkatkan ke PON Sumut Aceh
Hidayat Humaid (tengah) di acara OPJ KONI DKI Jakarta.
-

RN - 2023 atau Tahun Kelinci Air menjadi pintu masuk untuk menuju PON Sumut dan Aceh. DKI Jakarta memasang target tinggi untuk PON yang akan digelar pada tahun 2024 nanti. 

Bahkan, KONI DKI Jakarta meminta kepada seluruh cabang olahraga (cabor) untuk mendapatkan prestasi yang maksimal dan tinggi. Syarat untuk diberangkatkan ke PON nanti yakni minimal peringkat empat saat babak kualifikasi atau pra PON. 

Hal ini dikatakan Ketum KONI DKI Jakarta Dr Hidayat Humaid, M.Pd diacara live Instagram Obrolan Prestasi Jakarta (OPJ) dengan tema: 2023 Menuju Babak Kualifikasi PON, Kamis (12/1). Live digelar secara rutin oleh Humas dan IT KONI DKI Jakarta di bawah komando Waketum III Fatchul Anas setiap hari Kamis jam 2 siang di Lantai IV, Gedung KONI DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Sea Games Hingga Olimpiade Dikawal Wamenpora, Yang Cari Proyek Olaharga Bakal Amsiong 
Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang   

OPJ awal tahun ini dipandu oleh dua host yakni Syaiful Jihad dan Hari Bukhari. "Syarat prestasi maksimal adalah harga mati. Dan tidak ada alasan, pokoknya kalau tidak empat besar ya KONI tidak akan memberangkatkan ke PON," terang Hidayat. 

Dosen UNJ yang biasa disapa Bang Dayat ini menyatakan, saat ini pelatihan daerah (Pelatda) sudah berjalan. Dan di tahun 2023 ini, cabor yang dipertandingkan di PON dan belum melakukan pelatda akan dilakukan segera mungkin. 

Hidayat menyatakan, KONI DKI Jakarta sudah melakukan pemetaan terhadap cabor-cabor unggulan. Cabor unggulan tersebut diharapkan mampu menjadi pendulang emas di PON nanti. 

Beberapa program yang sudah disiapkan oleh KONI DKI Jakarta kata Hidayat seperti pelatih asing atau TC di luar negeri. Tapi program tersebut dilihat terlebih dahulu persoalan internal cabornya. 

"Karena persoalan cabor kan beda-beda. Harus kita cek dan evaluasi dan program itu tidak sama karena permasalahan cabor kan berbeda-beda," terangnya. 

Soal layanan kepada atlet menurut Hidayat, kalau seluruh cabor akan mendapatkan fasilitas pendampingan dan menempel dimasing-masing cabor misalnya pelatih fisik, psikologi dan mesure. "Semua kebutuhan atlet kita harus penuhi," tegasnya. 

Terkait traning camp atau TC luar negeri, KONI DKI Jakarta sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta dan jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk membantu proses keberangkatan atau sister city.

Diketahui, beban KONI DKI Jakarta sangat berat. Sebab, Pemprov DKI Jakarta serta DPRD meminta agar Jakarta menjadi juara umum. 

"Untuk atlet harus mampu memaksimalkan kesempatan yang ada. 2023 ini harus lolos dalam peringkat yang tinggi dari 1 hingga 3 besar agar mampu menjadi sang juara," tambah mantan atlet sprinter dari atletik ini.

#OPJ   #KONIDKI   #Hidayat