Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jakarta Juara Umum Dan Hattrick, SIWO PWI Jaya Bedah Olahraga Prestasi

RN/CR | Kamis, 13 November 2025
Jakarta Juara Umum Dan Hattrick, SIWO PWI Jaya Bedah Olahraga Prestasi
Acara Diskusi SIWO PWI Jaya.
-

RN - Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta (SIWO PWI Jaya) membedah pembinaan prestasi olahraga. KONI DKI dan Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) sudah memiliki konsep dan strategi perstasi.

Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Prof Hidayat Humaid menilai pentingnya kesinambungan pembinaan olahraga dari tingkat pelajar hingga ke jenjang prestasi internasional. Ia memperkenalkan konsep piramida yang melibatkan dua lembaga utama yakni Dispora (untuk pelajar dan mahasiswa) serta KONI DKI Jakarta (untuk tingkat prestasi).

Menurutnya, pembinaan dimulai dari tahap pemasalan memperkenalkan olahraga secara luas kepada anak-anak dan remaja. Tahap ini menjadi pondasi utama agar minat dan partisipasi tumbuh secara alami.

Dari situ, proses berlanjut ke pembibitan, tempat munculnya calon atlet potensial yang siap naik ke jenjang prestasi.

“Olahraga itu mendewakan proses. Kalau prosesnya bagus, hasilnya pasti bagus. Namun, kita harus mencari solusi agar pembinaan tidak terputus ketika atlet lulus dari PPOP dan masuk ke perguruan tinggi. Justru di usia mahasiswa, performa atlet biasanya mencapai puncaknya,” tegas Hidayat.

Diketahui SIWO PWI Jaya menggelar diskusi terbuka bersama KONI DKI Jakarta dan Dispora bertajuk Evaluasi POPNAS XVII 2025: Strategi Pembinaan Atlet Muda DKI Jakarta Secara Menyeluruh. Diskusi digelar di Gedung KONI DKI Jakarta, Tanah Abang, Kamis (13/11/2025).

Selain Hidayat, hadir dalam acara diskusi yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta Andri Yansyah, Kepala Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta Rusdiyanto dan Pengprov Wushu yakni Herman Wijaya.

Andri Yansyah menekankan pentingnya ketegasan dalam manajemen olahraga daerah. Ia menyebut evaluasi pekan olahraga pelajar nasional atau POPNAS menjadi tolok ukur bagi pembenahan menyeluruh.

“Olahraga harus apa adanya. Kalau pengurus atau pelatih tidak berkinerja baik harus berani diganti. Cabang olahraga yang tidak berprestasi wajib dievaluasi dan diperbaiki,” ujarnya tegas.

Seperti diberitakan, Jakarta telah menoreh prestasi hattrick. Tiga gelar juara umum pada tahun 2025 ini yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XI, PON Bela Diri di Kudus dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS).

Aksi Culik Atlet

Ketua PWI Jaya Kesit B. Handoyo menegaskan pentingnya menjaga loyalitas dan pembinaan atlet muda agar potensi mereka tidak diambil daerah lain.

Kesit yang juga komentator bola ini menilai, adanya dugaan aksi penculikan atlet bisa melemahkan Jakarta. Dan Jakarta selalu menjadi bidikan daerah lain.

“Atlet muda DKI yang berprestasi jangan sampai diculik atau dimanfaatkan oleh daerah lain,” pesannya.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta Rusdiyanto memaparkan skema pembinaan atlet muda yakni identifikasi, rekrutmen, program latihan terencana, pembinaan karakter, mental juara, dukungan akademik, sosial, hingga evaluasi berkala melalui sistem promosi dan degradasi. 

“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan agar atlet bisa tetap bersekolah tanpa mengganggu kegiatan akademis,” terang Rusdiyanto.

Ia menegaskan, PPOP berperan penting sebagai penghubung antara pembinaan pelajar menuju jenjang PPLM, pusat latihan daerah (Pelatda) hingga pusat latihan nasional atau Pelatnas.

BERITA TERKAIT :
Jakarta Melesat Di POPNAS, Jabar Jatim Dan Jateng Ketat