RN - Partai Nasional Demokrat (NasDem) dibenci dan dirindu. Sejak partai besutan Surya Paloh ini mendeklarasikan nama Anies Baswedan sebagai capres gonjang-ganjing di internal terjadi.
Bukan hanya internal tapi serangan dari luar juga membludak. Alhasil banyak kader mundur. Tapi, tidak sedikit orang berbondong-bondong daftar ke NasDem.
Kali ini politisi senior, Siswono Yudo Husodo. Dia mengundurkan diri dari partai. Kabar pengunduran diri ini dikonfirmasi langsung oleh Siswono Yudo Husodo, Senin (26/12/2022).
BERITA TERKAIT :Belum jelas apa alasan Siswono mundur. Siswono Yudo Husodo merupakan kader senior Partai NasDem. Pada 2017, Siswono Yudo Husodo diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan NasDem.
Siswono Yudo Husodo lahir di Long Iram, Kalimantan Timur, 4 Juli 1943. Dia pernah menjadi calon Wakil Presiden Indonesia pada Pemilu 2004.
Siswono Yudo Husodo pernah menjabat Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993) serta Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).
Siswono juga merupakan mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (1973-1977) dan Ketua Persatuan Pengusaha Real Estat Indonesia (1983-1986). Ia sudah menjadi petani sejak 1999 dan menjadi anggota MPR mewakili petani.
Lulusan Teknik Sipil Institut Teknik Bandung (ITB) tahun 1968 ini fasih menerangkan bagaimana mengawinkan domba, bagaimana memilih bibit domba unggul, dan bagaimana bercocok tanam tembakau dan sayur-mayur. Kesibukan dan keahlian ini sudah menjadi bagian lain dari Siswono Yudo Husodo.
Seperti diberitakan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh enggan berspekulasi soal kenapa para kader mundur. Menurutnya, NasDem sebagai partai terbuka tidak pernah melarang hak politik orang.
Disaat banyak kader mundur, NasDem malah ketiban rejeki. Ribuan orang mendadak daftar menjadi kader NasDem.
Bahkan partai koalisi Jokowi mendesak NasDem mundur dari kabinet lantaran mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan partainya tidak memiliki alasan untuk mundur dari koalisi pemerintahan hingga 2024.
"Enggak ada alasan bagi NasDem untuk mundur kalau bukan dimundurkan. Apa alasannya bagi NasDem? Pemerintahan ini dianggap baik oleh NasDem," ujar Surya kepada wartawan usai menghadiri kegiatan silaturahmi kebangsaan dengan sejumlah doktor dan guru besar dari berbagai universitas di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.
Dengan demikian, Surya mengatakan bahwa NasDem akan tetap menjadi bagian koalisi pemerintah dan memperjuangkan agar pada masa akhir jabatannya, Presiden Jokowi dapat meninggalkan warisan yang baik.
"Harapan kami, berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi dalam 2 tahun ke depan beliau meninggalkan sesuatu yang jauh lebih berarti sebagai legacy (warisan). Itu yang harus diperjuangkan oleh NasDem," ucapnya.
Surya mengimbau para kader NasDem agar tidak menanggapi komentar mengenai mundur dari koalisi pemerintahan ataupun komentar negatif lainnya yang berpotensi membuat suasana politik Tanah Air tidak kondusif.