RN - Gempa Cianjur, Jawa Barat masih menyisahkan duka. Ribuan warga terpaksa mengungsi.
Hingga berita ini diturunkan, banyak warga terjebak di-puing-puing rumah akibat ambruk.
Setidaknya 62 orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11), kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BERITA TERKAIT :Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan sebanyak 25 orang di Desa Cijedil, Cugenang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Sebanyak 5.389 orang di Cianjur mengungsi sejauh ini. Gempa juga mengakibatkan lebih dari 2.000 rumah di Kabupaten Cianjur rusak, termasuk pondok pesantren, RSUD Cianjur, gedung pemerintahan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah.
"BPBD masih terus mendata korban jiwa dan kerusakan infrastruktur," kata Abdul Muhari melalui siaran pers.
Salah satu warga yang terdampak gempa di Kelurahan Bojongherang mengaku masih kaget sekaligus was-was akan potensi gempa susulan.
“Apa ini namanya kiamat, saya kaget karena rumah goyang," tegas Eneng.
Hingga Senin (21/11) malam sekitar pukul 19.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 62 kali gempa susulan, meski instensitas gempa susulan semakin kecil.
Sejumlah tenaga medis merawat korban yang terluka akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di RSUD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami mengatakan korban meninggal akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Cianjur bertambah menjadi 56 orang, sedangkan 700 orang mengalami luka-luka.
“Karena masih banyak warga terperangkap di tempat-tempat kejadian, kita asumsikan yang meninggal dan luka-luka pun akan bertambah seiring waktu,” kata Ridwan dalam kunjungannya ke Cianjur, dikutip dari Kompas TV.
Ridwan menggambarkan situasi di lapangan “masih chaos” dan warga di tempat kejadian “masih dilanda ketakutan” sehingga penanganan darurat banyak dilakukan di luar ruangan.