Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Indonesia Potensial Jadi Lumbung Pangan Dunia di Masa Depan

Tori | Rabu, 02 November 2022
Indonesia Potensial Jadi Lumbung Pangan Dunia di Masa Depan
Ilustrasi lumbungan pangan/Antara Foto
-

RN - Dengan iklim tropis dan keanekaragam hayati yang tinggi, Indonesia berpotensi untuk menjadi lumbung pangan dunia di masa mendatang.

"Center of gravitiy atau pusat pertanian pangan ada di tropika. Indonesia, Brasil, dan sebagian di Afrika. Itu mengapa pentingnya pertanian Indonesia," kata Associate Professor Bina Nusantara University Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Dia menyebut keanekaragaman hayati di wilayah tropika memiliki nilai lebih dibandingkan wilayah nontropika. Hal tersebut merupakan potensial bagi ketersediaan pangan di masa depan.

BERITA TERKAIT :
Walikota Jaksel Ajak Warga Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Ladang Duit Usai Panen Bawang
Di Bawah Komando Walkot Jakbar Kang Uus, Permasalahan Lapangan Bola Kiamat Langsung Beres

Oleh karena itu, kata Haryono, sangat penting bagi Indonesia untuk merancang pertanian berkelanjutan yang bermanfaat bukan hanya bagi manusia, namun juga untuk kelestarian dan kualitas lingkungan.

"Kualitas, standar, inovasi produk pangan harus maju untuk kemakmuran rakyat Indonesia dan bagian dari program Feed the World," kata dia.

Menurut Haryono, ada lima pendekatan yang bisa dilakukan untuk mendukung masa depan pertanian Indonesia.

Pertama, menerapkan tiga pilar pembangunan pertanian berkelanjutan, yaitu persoalan ekonomi, persoalan sosial, dan juga persoalan lingkungan. "Tiga pilar ini menjadi dasar kita dalam membentuk, menggerakkan, dan mencapai pertanian berkelanjutan," kata dia.

Kedua, menerapkan pembangunan pertanian berbasis ekoregion dengan mempertimbangkan jasa tata ruang pada suatu wilayah dan masyarakat yang tinggal.

Poin ketiga dalam pendekatan pertanian masa depan adalah menerapkan kebijakan pembangunan pertanian berbasis hasil riset. "Membutuhkan peran perguruan tinggi, sains, riset, inovasi dan teknologi," katanya.

Selanjutnya, poin keempat, menerapkan kualitas dan standar produk pangan dan pertanian bertahap dan berkelanjutan. Dia menyebut harus ada integrasi hulu-hilir untuk meningkatkan kualitas produk pertanian.

Kelima, melakukan transformasi sistem pertanian konvensional menuju sistem pertanian modern. Caranya dengan mereinvestasi infrastruktur sistem pangan dan pertanian, transformasi budaya kerja baru on farm dan off farm, transformasi kelembagaan petani berbasis korporasi, dan transformasi manajemen data, informasi dan pengetahuan.

Haryono menyebut salah satu bukti Indonesia potensial menjadi lumbung pangan dunia bisa yaitu penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas keberhasilan berswasembada beras.

Penghargaan itu terkait program pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian, yang membangun ketahanan pangan tanpa impor beras selama tiga tahun berturut-turut.