Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Warga Madura Tolak Capres No. 1

Video "Jokowi Mole" Heboh dan Jadi Viral

Agus Supriyanto | Jumat, 21 Desember 2018
Video
Video Jokowi Mole viral di media sosial.
-

RADAR NONSTOP - Video "Jokowi mole" (Jokowi Pulang) heboh di Madura dan jadi viral. Warga Madura menolak capres nomor urut 1 itu.

Tampak, video kampanye Jokowi di Madura viral di medsos. Video tersebut memperlihatkan sejumlah masyarakat Madura yang meneriakkan "Jokowi Mole" atau "Jokowi pulang" saat sedang berkampanye.

Masih dalam video itu, terlihat spanduk Jokowi dengan mengacungkan 1 jari. Beberapa warga yang hadir juga terlihat mengenakan kaos berwarna putih dipadu warna hijau. Di depan koas terlihat foto Jokowi dan Ma'ruf Amin.

BERITA TERKAIT :
LHKPN Rahmady Effendi Dicek, Pengamat: KPK Harus Cek Harta Seluruh Orang Bea Dan Cukai
Rakernas PDIP Tanpa Jokowi, Wapres Maruf Amin Kena Getahnya...

Bahkan terdengar suara wanita diduga pemandu acara meminta agar massa meneriakkan yel yel, Jokowi pole, Jokowi pole atau Jokowi lagi, Jokowi lagi. Sayangnya, permintaan itu tampaknya tidak digubris.

Beberapa pria dan wanita yang hadir malah meneriakkan Jokowi mole, Jokowi mole sambil memperlihatkan salam 2 jari. Sebelumnya, Jokowi menghadiri acara Dekarasi Akbar Ulama Madura di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Rabu (19/12/2018).

Sekretaris Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Jatim, Anwar Sadad mengaku pihaknya telah melihat video tersebut dari media sosial. Sadad menegaskan, video itu menunjukkan realitas atau fakta yang terjadi di masyarakat bawah.

"Itu realitas faktual yang terjadi di masyarakat bawah," ungkap Sadad saat dikonfirmasi wartawan.

Bagi Sadad, kata-kata dalam video tersebut merupakan kejujuran yang apa adanya. Menurutnya, realitas di video tersebut merupakan suatu hal yang tidak bisa ditutup-tutupi.

"Mereka jujur apa adanya. Realitas itu tak bisa ditutup-tutupi," papar Sadad.