Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tanpa M Taufik, Tips Untuk Gerindra Agar Tak Kedodoran Di Jakarta

RN/NS | Sabtu, 08 Oktober 2022
Tanpa M Taufik, Tips Untuk Gerindra Agar Tak Kedodoran Di Jakarta
MT (kiri) saat menemani Jokowi-Ahok daftar ke KPUD DKI sebagai calon gubernur.
-

RN - Partai Gerindra DKI Jakarta harus kerja keras. Sebab, pentolan yang juga politisi seniornya yakni M Taufik mengundurkan diri.

Kiprah MT sapaan akrabnya dalam membesarkan Gerindra tak usah diragukan lagi. Sejak duduk di bangku kuliah, MT sudah malang melintang di dunia pergerakan ibu kota.

MT juga dikenal sebagai pekerja keras. Saat Gerindra baru berdiri di Jakarta, MT masuk kampung keluar kampung hingga akhirnya partai besutan Prabowo itu mendapatkan enam kursi di DPRD DKI di Pemilu 2009-2014.

BERITA TERKAIT :
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025

Lalu 2014-2019, MT berhasil meloloskan 11 kadernya ke Kebon Sirih dan menjadi partai terbesar urutan ketiga di ibu kota. 2019-2024, Gerindra kembali sukses dan berada diposisi kedua setelah PDIP dengan mendapatkan 19 kursi.

Di Pilkada DKI, MT juga berjibaku memenangkan jago-jago Gerindra. Saat Pilkada 2012, Gerindra koalisi dengan PDIP mengusung pasangan Jokowi-Ahok. Alhasil, Jokowi dan Ahok berhasil menang dan duduk sebagai Gubernur serta Wakil Gubernur DKI karena mengalahkan incumbent, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Begitu juga saat Gerindra koalisi dengan PKS di Pilkada 2017. MT keliling kampung mempopulerkan Anies-Sandi.

Alhasilnya lagi-lagi gemilang. Anies-Sandi menang atas koalisi besar yang digagas PDIP dengan mengusung Ahok-Djarot. "Dalam politik itu kerja keras dan konsisten, bukan kerja kalau ada bos doang," ucapnya singkat saat pengumuman KPU DKI Jakarta yang memenangkan Anies-Sandi.

"Dulu, semua kader ragu kalau Jokowi Ahok bakal menang, karena elektabilitas kalah dengan Foke-Nara tapi kita konsisten kerja. Sama dengan Anies-Sandi, semua orang bilang bakal kalah tapi kita konsisten saja pasti ada hasil lah," ungkap MT.
 
Kini tekad MT sudah bulat untuk mundur. Ketua Umum KAHMI Jaya DKI Jakarta ini mundur karena komitmennya mendukung Anies Baswedan sebagai capres.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan MT mundur.

"Kami baru terima surat dari Pak Taufik bahwa yang bersangkutan mengundurkan diri dari Partai Gerindra dan juga dari anggota DPRD karena beliau ini memerlukan waktu untuk perawatan. Beliau sakit, ya. Ada kanker paru yang sudah sampai ke kaki. Jadi kita doakan Nang Taufik semoga lekas sembuh," kata Riza kepada wartawan.

Riza mengatakan, pengunduran dirinya ini tidak berkaitan dengan dukungan Taufik kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

"Enggak ada hubungannya. Tanya saja Pak Anies. Pokoknya di surat yang kami terima, baru saja kami terima, Pak Taufik menyampaikan bahwa beliau mengundurkan diri karena beliau sedang sakit, membutuhkan waktu dan perawatan," tambah Riza.

Riza menambahkan, pengunduran ini akan diterima karena Partai Gerindra memahami bahwa Taufik membutuhkan waktu untuk pengobatan dan perawatan.

"Ya kami memahami, mengerti, dan menerima Bang Taufik karena mundur dari keanggotaan Partai Gerindra dan DPRD agar beliau bisa fokus sekarang ini dalam rangka pengobatan, perawatannya dan kami doakan agar Bang Taufik cepat sembuh dan kembali beraktivitas," kata Riza.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan M Taufik sudah bukan kader Gerindra sebelum memutuskan mundur.

"Persetujuan Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum DPP terhadap Keputusan Mahkamah Partai yang memberhentikan Saudara M Taufik sudah keluar sejak tanggal tersebut bersamaan dengan persetujuan terhadap keputusan-keputusan Mahkamah Partai Gerindra lainnya," kata Habiburokhman dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).

Habiburokhman mengatakan posisi M Taufik di DPRD DKI Jakarta juga akan digantikan. Dia menyebut pengganti M Taufik merupakan peraih suara terbanyak kedua di dapilnya.

"Sebagai turunanya, posisi M Taufik di DPRD DKI akan digantikan oleh peraih suara kedua terbanyak di dapilnya," kata Habiburokhman.