Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Mau Sukses Gak Butuh Nilai Tapi Pergaulan, Bahlil Ngaku IPK 2,7 Tapi Jadi Menteri

RN/NS | Selasa, 04 Oktober 2022
Mau Sukses Gak Butuh Nilai Tapi Pergaulan, Bahlil Ngaku IPK 2,7 Tapi Jadi Menteri
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
-

RN - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membuat guyon. Kata dia, keberhasilan dan kesuksesan tergantung dari pergaulan.

Bahlil mengatakan, IPK-nya saat meraih gelar sarjana hanya 2,7. Namun demikian, dirinya tetap berhasil menduduki jabatan menteri. Bagi Bahlil yang menjamin kesuksesan adalah pergaulan dan kepemimpinan, bukan nilai.

Ucapan Bahlil saat memberikan motivasi di depan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

BERITA TERKAIT :
JARI’98 Bagi bagi THR, Aktivis dan Simpatisan dari Kalimantan Hingga Banten Ucapkan Doa Terimakasih
DPR Curiga BSD Dan PIK Masuk PSN, Bahlil Bingung Saat Dicecar Komisi VI

"Yang pintar-pintar boleh lah kalian pintar. Saya jujur IPK 2,7 tapi jadi Menteri juga. Hati-hati nilai nggak menjamin. Yang menjamin itu pergaulan, leadership," ujar mantan aktivis HMI ini seperti dikutip dari laman YouTuber Kementerian Investasi/BKPM, Selasa (4/10/2022).

Bahlil bercerita ada beberapa alasan mengapa prestasi akademiknya kurang mencolok. Salah satunya karena aktif menjadi aktivis.

"Kalau mahasiswa aktivis, mantan ketua BEM atau di Cipayung (kelompok Cipayung Plus), kerjanya kalau nggak besok siapa yang kita naikkan, besok siapa yang kita turunkan. Dulu saya begitu. Dosen nggak kasih nilai, saya demo dosen. Karena itu IP saya cuma 2,7," ujarnya.

Pada kesempatan itu, mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengatakan jika dirinya tidak lahir dari keluarga kaya. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga sementara ayah Bahlil merupakan buruh bangunan bergaji Rp 7.500.

Oleh karena itu ia memotivasi mahasiswa untuk terus maju. Ia pun mendorong mahasiswa untuk merubah pola pikir dari sebelumnya menjadi pegawai perusahaan untuk menjadi pengusaha.

Seperti diketahui, sebelum menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil sempat melakoni beberapa pekerjaan. Dari tukang kue semasa kecil, menjadi kondektur hingga sopir angkot pernah ia lakukan. Bahkan dia mengaku sering menghabiskan masa remajanya hidup di terminal.

Meski demikian kariernya terus maju dan sempat menjadi CEO PT Rifa Capital dengan gaji Rp 35 juta di usia yang masih 25 tahun. PT Rifa Capital tersebut memiliki cabang di berbagai pulau di Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Sepak terjangnya di dunia bisnis mengantarnya meraih posisi Ketua Umum HIPMI dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-15 Desember 2015. Selama periode kampanye pemilihan umum (pemilu) tahun 2019, Bahlil masuk daftar tim sukses (timses) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Bahlil dilantik sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019. Lalu, pada 28 April 2021, Bahlil dilantik menjadi Menteri Investasi.