Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Menteri Denmark Terkesima Lihat TPST Bantargebang: Area Sangat Luas Penuh Sampah

Tori | Rabu, 07 September 2022
Menteri Denmark Terkesima Lihat TPST Bantargebang: Area Sangat Luas Penuh Sampah
-

 

RN - Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark, Flemming Møller Mortensen mengaku terkesan melihat lokasi pembuangan sampah yang luas dan penuh dengan tumpukan di TPST Bantargebang Bekasi. 

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) ini merupakan tempat pembuangan sampah milik Pemprov DKI Jakarta yang beroperasi sejak 1989. Total luas lahannya 104,7 hektare (ha) terdiri dari 6 Zona (landfill) 81,40 ha dan sarana dan prasarana 23,30 hektar. 

BERITA TERKAIT :
Kevin Diks Dilirik Klub Liga Utama Jerman
Waduh, Kevin Diks Absen Bela Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Ia menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah melalui pembangunan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant.

“Kesan pertama saya ketika berada di helikopter di atas area ini, saya tidak pernah melihat tempat pembuangan sampah seperti ini. Area sangat luas yang penuh sampah,” ungkap Flemming,.

Flemming sempat berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih dan RDF Plant di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022) kemarin.

Dalam kunjungan itu, Flemming didampingi Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larson; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian; Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali' Asisten Pembangunan Setda Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris; dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto.

Flemming mengaku, kedatangannya ke Indonesia bukan yang pertama kali. Namun melihat tempat pembuangan sampah yang sangat luas adalah pemandangan baru baginya.

Ia pun mengapresiasi langkah Jakarta menggunakan teknologi terbaru dalam pengolahan sampah. Menurutnya, pengelolaan limbah sangat penting dan Denmark siap berbagi semua teknologi yang sudah mereka gunakan.

“Saya telah melihat dan saya berbicara dengan orang-orang yang bekerja di sini dan juga para menteri yang bertanggung jawab di bidang ini. Mudah-mudahan kita akan mengintegrasikan kerja sama yang sangat baik antara Indonesia dan Denmark, juga di pengelohan sampah ini. Kedutaan kami di Jakarta juga berkoordinasi intensif kerja sama antara kedua negara,” urai Flemming.

Sementara itu, Asisten Pembangunan Setda Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris menjelaskan, RDF Plant dan Landfill Mining tersebut mengolah sampah dari Jakarta dengan rincian sampah lama sebesar 1.000 ton per hari dan sampah baru 1.000 ton per hari hingga menghasilkan produk bernilai guna yaitu Refuse Derived Fuel (RDF). 

RDF Plant merupakan fasilitas pengolahan sampah yang akan mengubah endapan sampah di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar yang setara dengan batubara untuk bahan bakar industri. Selama ini RDF yang dihasilkan dimanfaatkan untuk membakaran pabrik semen.

“Ini kemungkinan bisa menjadi role model untuk daerah lain. Tidak ada RDF landfill mining yang punya kapasitas sebesar ini. Ini akan jadi suatu bahan diskusi di dalam G20 sebagai salah satu contoh keberhasilan,” ungkap Afan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, kunjungan ke TPST Bantargebang ini dalam rangka ingin melihat langsung progres dari pembangunan RDF Plant dan Landfill Mining.

“Denmark salah satu negara yang memiliki pengolahan terbaik di dunia, semua fasilitas mereka punya khususnya RDF, incinerator, kemudian pemilahannya di sana juga sudah bagus dengan kondisi ini diharapkan mereka juga tertarik untuk investasi di Indonesia,” kata Asep.

Asep menambahkan, isu utama yang diangkat dalam agenda G20 pada November 2022 mendatang adalah tentang pengurangan emisi dan perubahan iklim. Maka itu, sambung Asep, dibangunnya fasilitas ini merupakan wujud dari upaya pemerintah Indonesia khususnya Pemprov DKI Jakarta dalam rangka mengatasi masalah lingkungan.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi show off-nya Jakarta di G20 nanti. Kita berharap ke depannya ada kerja sama pemerintah G2G antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Denmark, dan kita berharap nanti Denmark bisa bantu Jakarta dalam hal pengelohan sampah,” tandas Asep.