RN - Badai akhirnya berlalu, kira-kira seperti itulah kisah sengkarut PPP saat ini.
Bertempat di Swiss Bel Serang Banten, forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) DPP PPP menetapkan pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP dan mengangkat Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Minggu (4/9/2022) malam.
Ketua Forum Penyelamat Partai (FKPP) PPP, H. Syaiful Dasuki yang juga hadir dalam Mukernas tersebut mengucapkan rasa syukurnya karena perjuangannya selama lebih dari setahun akhirnya membuahkan hasil.
BERITA TERKAIT :"Puji syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT, upaya kami menuntut keadilan atas kedzaliman dan pelanggaran aturan oleh Suharso Monoarfa, mantan Ketua Umum PPP, malam ini dijabah oleh Allah SWT" kata Syaiful.
Syaiful juga mengatakan, elite PPP ternyata masih banyak orang-orang baik dan punya hati nurani untuk mendengar aspirasi yang kami suarakan sampai tiga belas kali aksi di depan kantor DPP PPP selama ini.
"Terutama saat Suharso Monoarfa melecehkan dan menistakan para Ulama dan Kyai Pesantren, kami sungguh berdoa dan berupaya hingga membuat Laporan ke Polda Metro Jaya agar Suharso benar-benar mundur sebagai ketua Umum, karena sudah tidak layak memimpin partai Islam" tegasnya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Suharso Monoarfa atas kesediannya mundur sebagai Ketua Umum PPP karena inilah yang terbaik untuk partai, dan kami ucapkan selamat bekerja kepada Bapak Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas Ketua Umum DPP PPP hingga tahun 2025. Kita bangun kembali kejayaan PPP dalam Pemilu 2024".
Disinggung mengenai Laporan Kepolisian atas kasus penistaan Ulama Suharso Monoarfa, Syaiful menjawab.
“Pelapor dari pihak kami telah dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya. Tentunya kami akan mengikuti proses hukum selanjutnya dari penyidik. Artinya biarkan proses hukum terus berlanjut sehingga menjadi pembelajaran bagi siapa saja bahwa marwah kyai dan ulama adalah hal yang sensitif dan harus dijaga betul oleh umat Islam,” tandasnya.