RN - Anggaran baju dinas DPRD DKI Jakarta ternyata fantastis. Baju para politisi Kebon Sirih itu mencapai Rp 1,7 miliar.
Lucunya, semua fraksi tidak ada yang protes. Padahal, seperti Fraksi PSI yang biasanya memprotes program Pemprov DKI Jakarta kini terkesan diam.
Kini lelang pengadaan pakaian baru untuk para anggota DPRD DKI Jakarta telah tuntas. Proyek ini dimenangi oleh peserta lelang bernama CHIU.
BERITA TERKAIT :Dari situs LPSE DKI Jakarta, Jumat (2/9/2022), lelang ini diberi nama 'Penyediaan Pakaian Dinas dan Atribut DPRD' dengan kode tender 53092127. Tender ini terdiri atas empat paket dengan sumber dana berasal dari APBD Jakarta 2022.
Tahap lelang saat ini ialah masa sanggah. Lelang ini berada pada satuan kerja Sekretariat DPRD DKI Jakarta.
"Nama pemenang CHIU. Alamat Muara Karang," tulis situs tersebut.
CHIU mengajukan harga penawaran Rp 1.723.719.000 (Rp 1,7 miliar). Harga negosiasi ialah Rp 1.722.542.400 (Rp 1,7 miliar).
Sebelumnya, anggaran Rp 1,7 miliar untuk baju baru anggota DPRD DKI ini menuai sorotan. Sekretariat DPRD DKI Jakarta menyebut anggaran pengadaan baju dinas sebesar Rp 1,7 miliar telah sesuai ketentuan yang berlaku. Pengadaan baju dinas baru itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.
"Di Pasal 12-nya mengatakan pakaian dinas dan atribut pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf d," kata Sekretaris DPRD DKI Jakarta Firmansyah kepada wartawan, Rabu (30/3).
"Saya tegaskan bahwa Rp 1,7 miliar ini untuk 106 pimpinan dan anggota serta masing-masingnya mendapat lima setel," sambungnya.
Firmansyah merinci harga tiap baju dinas tersebut di antaranya Rp 4,9 juta untuk dua pakaian sipil harian, Rp 2,7 juta untuk satu pakaian dinas harian lengan panjang. Kemudian, Rp 3,6 juta untuk satu pakaian sipil resmi dan Rp 3,6 juta untuk pakaian khas daerah.
"Itu sudah termasuk ongkos jahit. Sedangkan bahan baju dinasnya menggunakan wol," ucapnya.
"Itu sudah termasuk ongkos jahit. Sedangkan bahan baju dinasnya menggunakan wol," ucapnya.
Dia juga memastikan tidak ada kenaikan anggaran dari tahun sebelumnya. Seluruh anggaran sudah terencana dan terinput di e-budgeting.
"Bicara masalah angka anggaran itu sudah ada di budgeting. Kita tuangkan karena udah masuk perencanaan," imbuhnya.
Pengamat politik, Tamil Selvian menilai, prilaku anggota DPRD jauh dari bukti. "Selama ini mereka teriak bersih dan peduli rakyat, giliran dapat baju dinas kok diem bae ya," sindirnya.
Kang Tamil sapaan akrabnya mengaku, baju dinas dengan harga jutaan itu sangat melukai hati rakyat. "Rakyat bayar pajak tapi DPRD yang menikmati," ungkapnya.
Tamil menyarankan dana Rp 1,7 miliar untuk baju dinas DPRD sebaiknya digunakan untuk hal bermanfaat buat rakyat kecil. "Suruh itu dewan blusukan, lihat warga yang susah. Jangan cuma bisa teriak di media saja," ungkapnya.