Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Buat Yang Pesimis Dengan Ekonomi RI, Baca Nih Ocehan Sri Mulyani

RN/NS | Selasa, 02 Agustus 2022
Buat Yang Pesimis Dengan Ekonomi RI, Baca Nih Ocehan Sri Mulyani
-

RN - Angka inflasi Indonesia ternyata masih bisa dikendalikan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui angka inflasi ini dalam tren peningkatan.

Hal ini disebabkan oleh naiknya harga komoditas dan gangguan pasokan di global.

"Laju inflasi Juli 2022 4,94% angka ini meningkat dibandingkan Juni 2022 lalu 4,35%," kata dia dalam konferensi pers KSSK, Senin (1/8/2022).

BERITA TERKAIT :
Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
19,9 Ribu Ibu Hamil Kurang Energi, Sri Mulyani Sebut Anggaran Kesehatan Rp187,5 T

Dia mengungkapkan padahal kuartal I 2022 angka inflasi ini tercatat 2,46% secara tahunan. Menurut angka inflasi inti tetap terjaga pada tingkat 2,86% dan didukung oleh kebijakan BI untuk menjaga ekspektasi inflasi Indonesia.

Sri Mulyani mengungkapkan sinergi pengendalian inflasi pada tim pengendali inflasi pusat dan tim pengendali inflasi daerah kelompok volatile food mengalami kenaikan akibat harga pangan global dan terganggunya pasokan akibat cuaca.

Lalu angka inflasi pada kategori administered prices mengalami kenaikan dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket angkutan udara. Dia menyebutkan tekanan inflasi akibat harga energi global yang sangat tinggi tidak tertransmisikan ke dalam negeri.

Kemudian harga minyak gas dan listrik akibat dari kebijakan pemerintah untuk pertahanan harga jual energi di domestik melalui kenaikan subsidi listrik dan energi BBM dan LPG yang dialokasikan.

Anggaran pemulihan pendapatan belanja negara atau APBN dengan langkah tersebut dengan peers atau kelompok seperti Thailand inflasinya 7,7%, India 7%, Filipina 6%.

"Maka inflasi Indonesia 4,49% masih moderat," jelasnya. Dia menyebutkan dari sisi fiskal APBN terus positif dan masih baik.

Bahkan, jebolan ekonom UI ini yakin kalau pertumbuhan ekonomi nasional masih stabil dan baik.

"Kuartal II kita memperkirakan tumbuh di atas 5%, terutama untuk kuartal itu 5,01% dan kuartal II itu di atas 5%," tuturnya dalam konferensi pers KSSK, Jakarta, Senin (1/2/2022).

Dia melanjutkan, jika kondisi ini masih baik di tengah tekanan perekonomian global yang meningkat, sebagai akibat berlanjutnya perang di Ukraina, tekanan inflasi global, serta respons pengetatan kebijakan moneter global yang lebih agresif.