RADAR NONSTOP - Akhirnya warga Jakarta bisa menikmati Moda Raya Terpadu (MRT). Mega proyek ini sempat pasang surut.
Setelah hampir 20 tahun akhirnya transportasi ini siap meluncur. Gubernur Anies Baswedan menyatakan, MRT merupakan hasil kerja bersinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di ibukota tersebut menyebut proyek infrastruktur itu teralisasi juga berkat para gubernur sejak 20 tahun silam.
BERITA TERKAIT :“Sesungguhnya ini adalah perjalanan panjang dari banyak pemimpin dan lebih banyak lagi mereka yang bekerja di balik layar,” kata Anies, Jumat (14/12).
Anies mengaku, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya berada di bagian akhir dari sebuah proses yang panjang tersebut.
“MRT digagas dan direncanakan sejak lebih dari 20 tahun lalu oleh BJ Habibie dan tim di Kementerian Negara Riset dan Teknologi Indonesia yang kemudian menugaskan Gubernur Surjadi Soedirdja di tahun 1995.
Namun, rencana itu sempat berhenti karena krisis keuangan yang melanda Indonesia pada 1997,” ungkap Anies.
Selanjutnya, kegiatan dimulai kembali tahun 2002 pada saat periode kedua Gubernur Sutiyoso yang melaksanakan kajian kelayakan (feasibility study). Baru pada tahun 2005, MRT Jakarta ditegaskan menjadi proyek nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta saat itu yang masih di bawah Gubernur Sutiyoso bergerak bersama melakukan appraisal agar bisa dibiayai menggunakan pinjaman dari Jepang pada tahun 2005.
“Loan agreement pertama diteken tahun 2006. Loan Agreement kedua ditandatangani pada saat Gubernur Fauzi Bowo menjabat sebesar 450 Juta US Dollar. Ada usaha Dubes Yusuf Anwar dan timnya juga di situ,” beber Anies.
Satu tonggak lagi dilewati ketika PT MRT Jakarta dibentuk pada tahun 2008. Lalu tahun-tahun berikutnya diisi dengan usaha desain teknis, pengadaan lahan dengan segala kerumitannya, tender konstruksi dan peralatan elektrik dan mekanik.
Seperti diketahui, sederet gubernur secara bertahap menjalankan proyek MRT. Gubernur Fauzi Bowo dan jajarannya untuk meletakkan persiapan konstruksi. Kemudian, Gubernur Jokowi, Gubernur Ahok dan Gubernur Djarot Saiful Hidayat melanjutkan pekerjaan pada fase konstruksi.
Proses ini dimulai sejak Oktober 2013 hingga pertengahan 2017. “Ketika gubernur memastikan proses berjalan baik, hingga akhir masa jabatan mereka,” ungkap Anies.